1,1 Juta Unit Mobil Baru Siap Sesaki Indonesia pada 2017

Lembaga konsultan dan riset Frost & Sullivan memprediksi penjualan mobil baru secara nasional di 2017 tumbuh lima persen atau sebesar 1,1 pe

oleh Herdi Muhardi diperbarui 25 Jan 2017, 16:41 WIB
Pengunjung memadati stand pameran mobil Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di ICE Serpong, Banten, Kamis (11/8). Tercatat, 22 kendaraan model baru akan diluncurkan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga konsultan dan riset Frost & Sullivan memprediksi penjualan mobil baru secara nasional di 2017 tumbuh lima persen, atau 1,1 juta unit.

Hal ini disampaikan langsung oleh Senior Vice President of Mobility Frost & Sullivan, Vivek Vaidya saat ditemui awak media di Cyber Tower, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.

Kata Vivek, pertumbuhan pasar roda empat khususnya pasar domestik karena ekonomi membaik dan daya beli masyarakat menguat.

"Kondisi ekonomi Indonesia akan membaik kembali akibat sentimen positif dari konsumen, pertumbuhan investasi, menguatnya belanja pemerintah yang besar dan meningkatnya ekspor," jelas Viviek, Rabu, (25/1/2017).

Viviek juga menegaskan, alasan lain dari kenaikan ini karena adanya upaya pemerintah yang mengontrol pengetatan fiskal, beragam paket stimulus ekonomi dan suksesnya skema pengampunan pajak (tax amnesty).

"Dengan begitu, maka hal tersebut dapat membantu merangsang kepercayaan diri pasar. Ke depannya dengan pengetatan dan reformasi struktural yang membaik akan menjadi penting untuk mempertahankan momentum," kata dia.

Namun Viviek juga menegaskan, bahwa peningkatan penjualan tak lepas dari peran para pabrikan otomotif, yang akan meluncurkan sejumlah produk baru, khususnya pada semester dua 2017.

Produk baru

Tercatat, Mitsubishi akan melahirkan produk terbarunya yang saat ini disebut XM Concept. Belum lagi Wuiling, yang menjadi pendatang baru dan akan menghadirkan mobil keluarga.

Hal ini pula nantinya dapat meningkatkan tren positif terhadap volume industri. Demikian pula dengan adanya berbagai pameran mobil di beberapa wilayah Indonesia yang dapat merangsang demand.

Namun ada juga kekhawatiran dalam penjualan otomotif nasional yaitu  harga minyak yang mulai kembali meningkat, sehingga mempengaruhi harga BBM dan penyesuaian tarif listrik.

"Kami berharap ada arah dan gambaran jelas dari pemerintah, jangka pendek dan menengah, dengan menyelesaikan beberapa kebijakan kunci, seperti mendorong program low carbon emission dan roadmap otomotif industri," tutupnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya