Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kembali tersandung masalah. Kicauan di Twitter yang menyebut TKI seorang babu menuai kecaman.
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakhiri menjadi salah satu yang merespons cuitan Fahri. Namun demikian, Hanif menolak bila cuitannya di twiiter dianggap sebagai respons terhadap Fahri Hamzah.
Advertisement
"Saya enggak respons sebenarnya, saya hanya menceritakan tentang diri sendiri. Jangan nanya soal itu deh," ujar Hanif di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)) itu menyerahkan masalah ini kepada para TKI di mana pun berada. Hanif membiarkan publik yang menilai apa yang disampaikan oleh Fahri Hamzah.
"Ya teman-teman TKI sudah merespons kok. Biarkan TKI yang menilai. Biar publik saja," Hanif memungkasi.
Kicauan Fahri memang telah ramai dibahas di lini masa. Dalam tulisannya, legislator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menyinggung soal nasib TKI yang bekeja di luar negeri.
"Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela," tulis Fahri dalam akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah yang diposting pada Senin, 23 Januari 2017.
Kicauan itu langsung ditanggapi oleh banyak pihak, salah satunya oleh Menaker Hanif Dakhiri. Melalui akun Twitter @hanifdhakiri, Hanif membalas kicauan yang diunggah Fahri.
"Saya anak babu. Ibu sy bekerja mjd TKI scr terhormat. Tdk mengemis, tdk sakiti org, tdk curi uang rakyat. Saya bangga pd Ibu. #MaafkanFahriBu," tulis Hanif di akunnya @hanifdhakiri, Selasa, 24 Januari 2017.
Tak hanya Hanif, tanggapan atas kicauan Fahri juga datang dari Direktur Eksekurif Migrant Care Anis Hidayah. Melalui akun Twitter pribadinya, @anishidayah mengatakan bahwa anggapan itu salah.
"Tak ada yg mengemis,mrk bekerja sbg PRT diluar negeri scr terhormat. Apakah anda sdh memartabatkan mrk? Revisi UU TKI jln ditempat sjak 2010," tulis Anis.
Tak sampai di situ, Anis juga melanjutkan: "Pak @Fahrihamzah anda terpilih dr dapil NTB. NTB daerah pengirim buruh migran terbesar seluruh ind. Jd yg anda wakili anda anggap pengemis?," tulis dia.
Menanggapi semua kritikan itu, Fahri Hamzah kemudian membalas melalui sejumlah kicauan, antara lain:
"Sementara pekerja asing di dalam negeri merajalela. Tapi kita sibuk urus isu lain dan memecah anak bangsa."
"Saya sebut istilah babu karena ada yang lebih ekstrem dibunuh dan disekap serta ditindak."
"Sebagai orang NTB kalau saya cerita nestapa mereka luar biasa..dan Saya dipilih kembali oleh keluarga mereka." Sementara, kicauan yang memicu kritikan itu kini sudah dihapus Fahri.