Liputan6.com, Jakarta - Polres dan Polda dari seluruh Indonesia memajang hasil karya teknologi dan layanan mereka dalam Pameran Pelayanan Publik Polri Berbasis Teknologi dan Informasi di komplek Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.
Produk yang dipamerkan oleh Polri itu di antaranya Game Edukasi dari Polrestabes Surabaya, Go-Sigap dari Polres Gresik, SKCK Online karya Polres Sidoarjo, aplikasi We Are Ready karya Polres Jember.
Advertisement
Kemudian ada Sistem Operasi Terpadu Online atau Soto Lamongan dari Polres Lamongan dan e-Tilang hasil karya Polres Kediri. Lalu, One Click Service bikinan Polres Banyuwangi, aplikasi Crime Alarm System (CAS) yang dikembangkan Polres Bojonegoro, dan Panic Button Hand oleh Polres Malang.
Selain produk berbasis teknologi, Polda dari sejumlah daerah di Indonesia juga memamerkan beberapa inovasi layanan mereka. Yakni SIM Masuk Desa (Polda Sumsel), Polisi Kita (Polda Sumut), Smile Police (Polda Jateng), dan Polda DIY dengan Command Center.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta sejumlah pejabat negara lain pun menyempatkan diri untuk mengunjungi pameran tersebut.
"Ke depan Polri yang profesional, modern, terpercaya merupakan sebuah tagline yang harus dicapai," kata Presiden Jokowi, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Rapim yang diselenggarakan selama tiga hari sejak 25-27 Januari itu membahas kesiapan pengamanan Pilkada 2017, penanganan isu intoleransi keagamaan, penanganan konflik horizontal.
Selain itu, juga masalah terorisme, kasus narkoba, kejahatan transnasional, kejahatan terorganisir, kasus siber, kasus perdagangan manusia, dan kasus penyelundupan manusia.
"Polri agar terus menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks," ucap Jokowi.
Jokowi pun menyempatkan diri mengunjungi pameran yang digelar Korps Lalu Lintas (Korlantas). Saat Jokowi menyambangi gerai, Kakorlantas Brigjen Royke Lumowa melakukan video conference.
Saat itu, Royke melakukan video conference dengan seorang mahasiswa asal Papua yang hendak mengurus SIM via online. Di mana dengan sistem SIM Online, mahasiswa itu tidak perlu lagi merogoh kocek jutaan rupiah untuk pulang ke kampungnya.
"Sekarang Adek bisa lebih mudah toh untuk perpanjang SIM?" tanya Royke.
"Iya Bapak, saya tak perlu pulang kampung lagi," jawab mahasiswa itu.
Di hadapan Jokowi, Royke juga menanyakan berapa total yang dikeluarkan jika mahasiswa itu harus pulang kampung hanya untuk mengurus SIM.
"Bisa sampai empat juta bapak kalau naik pesawat, kalau naik kapal satu juta," jawab mahasiswa itu.
"Kalau naik kapal bisa tujuh hari Adek sampai, kalau pesawat bisa satu hari. Tapi dengan online hanya hitungan jam," jawab Royke menutup video conference.
Rapim Polri Tahun 2017 dihadiri 399 anggota Polri yang terdiri atas sejumlah perwira menengah dan perwira tinggi, para kapolda dan pejabat utama Mabes Polri.