Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk mengaku akan ikut pada proyek Kartu Indonesia 1 (red-satu) atau Kartin1 yang digagas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ini akan merangkap Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), SIM, electronik money (e-money) hingga kartu kredit.
"Kita sudah menawarkan diri paling depan. Ini sudah mulai pembicaraan," ujar Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Kata dia, Bank Mandiri paling siap untuk melaksanakan digitalisasi layanan perbankan. Rohan mencontohkan, perusahaan sudah 'menyulap' kartu anggota TNI/Polri merangkap kartu akses masuk gedung, e-money, kartu debet Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Baca Juga
Advertisement
"Kami jadi bank BUMN paling awal menerapkan digitalisasi, seperti e-toll, e-money. Awal Maret ini saja, kami akan luncurkan Mandiri Online, itu gabungan internet banking dan mobile banking," ujar Rohan.
Rohan mengungkapkan, investasi untuk proyek Kartin1 tidak terlalu besar. "Nilai investasinya masih rahasia dapur, tapi tidak terlalu besar kan kita sudah punya hardware-nya, tinggal software saja," papar dia.
Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi DJP, Iwan Djuniardi sebelumnya mengungkapkan akan menggandeng perbankan dalam implementasi Kartin1, mengingat kartu ini bisa digabungkan dengan e-money, e-toll, kartu kredit, dan kartu debit Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
"Bank yang sudah tertarik kerja sama Bank Mandiri, BRI, dan Bank BNI. Apabila program ini diterapkan secara konsisten bisa menjadi cikal bakal Single Identity Number (SIN)," ujar Iwan.