Liputan6.com, Tokyo - Sepuluh atlet bela diri asal Indonesia mendapat kesempatan untuk bertolak ke Jepang mengikuti program Jenesys 2016 (Japan East Asia Network on Exchange for Students and Youths). Program ini berlangsung selama sembilan hari sejak 23 Januari hingga 31 Januari 2017.
Atlet-atlet yang bertolak ke Jepang terdiri atas empat atlet karate, tiga atlet judo, dan tiga atlet kempo. Selama berada di Jepang mereka akan berkunjung ke beberapa fasilitas olahraga yang selama ini menjadi andalan dalam mencetak atlet berprestasi bertaraf internasional. Bahkan, atlet karate akan mendapat kesempatan berlatih bersama di salah satu dojo di Hakuba.
Baca Juga
Advertisement
"Senang sekali bisa berangkat ke Jepang. Ini kali pertama saya berangkat ke luar negeri," kata Selly, atlet karate yang ikut program.
Selly yang pernah merebut medali di SEA Games 2013 bertolak setelah ditunjuk oleh pengurus besar KKI. Bagi Selly, ini menjadi kesempatan langka. "Bermanfaat bagi kami karena kami akan ke markas karate. kita ke markasnya. Baguslah, kami bisa lihat langsung lihat teknik langsung dari asalnya," ujarnya mengenai program Jenesys 2016 yang diikutinya.
Atlet judo, Togar Pramandita, juga mengungkapkan hal yang sama. "Dengan program ini, semoga bisa menjadi referensi dan pengelolaan untuk diterapkan di daerah," kata atlet judo asal Yogyakarta peraih perunggu di PON 2012 dan 2016 tersebut.
Atlet judo berusia 31 tahun itu pun mengakui bahwa keikutsertaannya di Jenesis 2016 karena mendapat undangan langsung dari JICA (Japan International Cooperation Agency), selaku pihak penyelenggara.
Program Jenesys 2016 juga melibatkan 17 wartawan, termasuk Liputan6.com. Selain berkunjung ke sejumlah tempat di Tokyo, para peserta juga akan mendapat kesempatan bermain ski dan meliput pengelolaan ski es di Hakuba.