Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo meminta bantuan Sekjen DPR untuk menertibkan media dalam jaringan (daring) atau online supaya tak melenceng dari kaedah jurnalistik.
Hal tersebut dilakukan Dewan Pers, karena selama ini tersiar kabar yang menyebutkan banyaknya wartawan abal-abal di Kompleks Parlemen.
Advertisement
"Kami juga minta bantuan dari Sekjen DPR untuk membersihkan wartawan abal-abal di lingkungan parlemen, mulai 9 Februari kami sudah meminta Kesekjenan untuk melindungi parlemen dari praktik abal-abal media," kata Yosep di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2017.
Dijelaskan Yosep, dewan pers akan mulai verifikasi seluruh media online pada 7 Ferbruari 2017 mendatang. Saat ini, kata dia, jumlah media online di Indonesia ada 4.300, sementara yang telah terdaftar di dewan pers hanya 200 media online.
Tak hanya itu, Yosep mengatakan, Dewan Pers akan mengadakan standard kompetensi wartawan. Selanjutnya wartawan tidak diizinkan lagi tanpa kemampuan jurnalistik.
"Ini kejadian di Bima, loper koran menjadi pemred. Ini kejadian di DPR, banyak wartawan abal-abal mengatasnamakan dari lembaga, ada 13 ribu wartawan yang lulus uji kompetensi," tandas Yosep.