Liputan6.com, Solo - Raut wajah sumringah terpancar jelas dari wajah Sulami, manusia kayu asal Sragen, saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjenguknya. Ia datang sambil menjanjikan penanganan yang lebih baik untuk penyakit yang menyebabkan sekujur tubuh Sulami kaku.
Ganjar Pranowo yang mengenakan batik berwarna coklat muda itu langsung menuju bangsal Mawar I Nomor 3, tempat Sulami menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu menjulurkan tangan untuk bersalaman dengan Sulami. Lantas, Ganjar pun langsung menanyakan perihal penyakit yang diderita perempuan asal Dukuh Selorejo Wetan RT 31, Mojokerto, Kedawung, Sragen, Jawa Tengah.
Dengan suara lirih dan mimik ramah, Sulami langsung menceritakan kondisi tubuhnya yang kaku dan mengeras. Mendengar penjelasan itu, Ganjar langsung bertanya sejak kapan badannya terasa kaku.
"Tubuh saya kaku seperti ini sejak saya lulus Sekolah Dasar," jawab Sulami.
Lantas, Ganjar pun bertanya terkait saudara kembar Sulami, yang bernama Paniyem. Sulami pun menjawab jika saudara kembarnya juga mengalami penyakit seperti yang dialaminya.
"Sakitnya seperti saya tetapi saudara kembar saya sudah meninggal," jawab Sulami yang membuat Ganjar tertegun.
Setelah itu, politisi PDIP itu penasaran dengan sebuah radio tua yang tergeletak di dekat kepala Sulami. Kemudian, Ganjar pun bertanya alasan Sulami membawa radio.
Baca Juga
Advertisement
"Radio ini yang menemani saya selama ini. Saya sangat suka mendengarkan musik nasyid yang diputar oleh radio MH FM," jawab Sulami.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar berpesan kepada Sulami supaya tidak usah khawatir selama menjalani perawatan di rumah sakit milik Pemprov Jawa Tengah.
"Untuk biaya tenang kan sudah di-cover KIS. Lagian ini di rumah sakit provinsi kan ada gubernurnya, jadi beres semuanya," kata Ganjar Pranowo di RSUD Dr Moewardi Solo, Rabu malam, 25 Juli 2017.
Selanjutnya, Gubernur Jawa Tengah itu menggaku mengetahui kondisi Sulammi melalui sosial media. Setelah itu, dirinya pun memerintahkan kepada Dinas Sosial untuk melakukan penanganan secara cepat.
"Ketika saya mendapatkan informasi melalui Twitter memang saya langsung meminta Dinas Sosial untuk menjemputnya. Saya terima kasih juga ke TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Sragen yang ketika saya telepon langsung menjemput," ujar dia.
Ganjar mengungkapkan bahwa Selasa lalu, perempuan berhijab itu sempat dibawa ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen untuk ditangani. Belakangan, pihaknya merujuk Sulami ke RSUD Dr Moewardi Solo.
"Untuk penanganan penyakit ini memang harus banyak fasilitas yang ada, termasuk dokternya harus lebih expert sehingga dibawa ke RSUD Dr Moewardi. Saya juga lebih suka karena rumah sakit ini dibawah Pemprov Jawa Tengah," kata Ganjar.