Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Australia berniat mengajak Indonesia untuk masuk Trans Pasific Partnership (TPP). Amerika Serikat (AS) telah memutuskan hengkang dari TPP setelah Presiden Donald Trump resmi memimpin Negara Adidaya tersebut. Indonesia diharapkan dapat mengisi posisi AS.
"Saya melihat komentar kawan saya, Menteri Perdagangan Australia Steven Ciobo mau ngajak Tiongkok dan Indonesia masuk TPP menggantikan AS. Saya belum sempat bicara sama Pak Mendag. Tapi segera pada dasarnya kita terbuka diskusi dan dialog. Ini baru komentar awal," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong seperti ditulis di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Namun, Thomas mengatakan Indonesia juga tengah fokus meraih perjanjian dagang di luar TPP. Di Eropa, Indonesia fokus menggaet negara-negara yang tergabung dalam European Free Trade Association (EFTA).
Baca Juga
Advertisement
"Indonesia tetap committee, tetap serius untuk meraih perjanjian dengan Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan CEPA Australia. Ada juga yang lebih kecil empat negara non-Eropa EFTA itu Swiss, Norwegia, Liechtenstein, Islandia. Kalau disatukan ekonomi terbesar 17 di dunia," jelas Thomas.
Ia menuturkan, jika perjanjian itu berhasil tahun ini maka akan menjadi perjanjian pertama dalam 10 tahun. Sejalan dengan itu, Thomas juga akan memantau perkembangan TPP.
"Kalau bisa menuntaskan EFTA dan Australia tahun ini akan menjadi perjanjian bilateral pertama Indonesia lebih 10 tahun. Hemat saya tetap fokus pencapaian dua perjanjian ini. Dua free trade agreement (FTA) ini, sambil memonitor perkembangan TPP," kata dia.