Alva Jonathan, Overclocker Indonesia yang Mampu Taklukan Dunia

Tak hanya kompetisi Galax Overclocking Carnival (GOC) 2016, Alva Jonathan juga menjuarai kompetisi overclocking tingkat dunia.

oleh Yuslianson diperbarui 26 Jan 2017, 13:40 WIB
Alva Jonathan. (Sumber: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Seperti yang diwartakan sebelumnya, pemuda berbakat Indonesia mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia internasional lewat prestasinya.

Adalah Alva Jonathan, overclocker Indonesia berhasil menjuarai kompetisi Galax Overclocking Carnival (GOC) 2016 setelah mengalahkan OC asal Afrika Selatan dengan perolehan skor tipis di ajang kompetisi terkini.

Menariknya, Alva merupakan satu-satunya overclocker yang mewakili Asia di kompetisi bergengsi ini. Di sela-sela kesibukannya, Alva pun menyempatkan diri untuk berbincang santai dengan tim Tekno.Liputan6.com. Simak berikut ini:

Sejak kapan kenal dengan dunia overclocking?  Dan kenapa tertarik?

Saya tertarik di dunia overclock itu sejak kelas 3 SMP. Saat itu gim-gim FPS (first-person shooter), seperti Quake 3 Arena dan Counter Strike, sedang booming. Berhubung butuh PC berperforma tinggi, dan saya tidak mampu beli hardware yang dibutuhkan, akhirnya saya membeli PC murah lalu di-overclock supaya performanya cukup untuk bermain gim. Namun, lama-kelamaan ngoprek PC jadi lebih menarik daripada main gimnya saja.

Kapan pertama kali kamu ikut kompetisi overclocking? Berapa clock tertinggi yang pernah kamu dapat?

Saya mulai serius ikut kompetisi pertama kali itu sekitar tahun 2000-2001. Saat itu PC yang saya pakai di kompetisi adalah Intel Celeron 566Mhz. Pada salah satu kompetisi OC online lokal yang diselenggarakan AMD tahun 2013 lalu, saya pernah meng-overclock AMD APU A10-6800K ke 8Ghz, tepatnya 8060Mhz.

Apa sih yang harus dipersiapakan saat akan melakukan overclocking, baik saat kesehariaan dan saat lomba?

Yang jelas, informasi sebanyak-banyaknya mengenai hardware dan software yang akan digunakan. Overclocking bukanlah sebuah hal yang sulit untuk dipelajari, hanya saja perlu data dari sistem testing yang cukup banyak untuk bisa mengenali karakteristik dari hardware tertentu.

Perbedaan Overclock Extreme dengan LN2 itu apa?

Overclock menggunakan LN2 (Liquid Nitrogen) bertujuan untuk 'memaksa' sebuah hardware supaya bisa dipaksa berjalan jauh lebih tinggi dari spesifikasi default-nya, dengan cara 'membekukan' hardware.

Umumnya, hardware PC (CPU dan GPU) akan memiliki potensi untuk berjalan di clockspeed yang tinggi sekali saat menggunakan tipe pendingin seperti ini.

Perlu dicatat, tidak ada perhitungan yang pasti mengenai hubungan antara temperatur vs overclockability, karena setiap arsitektur/transistor bisa jadi punya kebiasaan yang berbeda saat 'dibekukan'.

Apa susah belajar memakai LN2 itu? Kenapa harus memakai LN2? Apa semua orang bisa melakukannya? Berapa lama harus belajar overclock pakai LN2?

Lumayan sulit, karena tidak semua orang punya akses untuk membeli LN2, dan juga tabung penyimpanan LN2 (bernama dewar) harganya cukup mahal.

Lalu, hardware yang akan diuji dengan LN2 perlu diberi treatment khusus, misalnya saja pada motherboard perlu dilapisi dengan di-electric grease, atau conformal coating untuk membuatnya menjadi waterproof dan tidak rusak karena kondensasi yang terjadi saat pendingin LN2 digunakan.

Semua orang bisa melakukannya jika mereka belajar caranya, dan harusnya kalau perlengkapannya ada, belajar 1-2 minggu sudah cukup untuk menangani OC dengan LN2.


Persiapan alat dalam melakukan Overclock

Saat jadi juara 1 di Kingston HyperX OC Takeover(H.O.T) 2015. (Sumber: Istimewa)

Persiapan atau alat apa aja yang harus kita persiapkan dalam melakukan Overclock Extreme itu?

Selain PC-nya, untuk melakukan Extreme OC kita akan membutuhkan:
1. Liquid Nitrogen (LN2), atau setidaknya Dry Ice
2. Perlengkapan container pendingin khusus untuk LN2 yang nantinya digunakan untuk menggantikan heatsink/pendingin PC yang standar.

Bagaimana cara kamu memilih suatu hardware dan pendukungnya supaya bisa di-overclock? ( Mainboard-Memory-VGA-PSu-) Apa listrik juga memengaruhi overclocking? (misal, di rumah/kantor/tempat lomba) 

Saat ini sudah banyak hardware, terutama motherboard dan VGA dari pabrik, disiapkan untuk menangani tingkat overclocking yang tinggi, bahkan Extreme OC sekalipun.

Extreme OC tidak hanya bisa dilakukan pada hardware tersebut, tapi menggunakan produk yang disiapkan untuk OC tersebut akan memudahkan proses overclocking.

Ambil contoh produk( Motherboard) ASUS ROG Series, Gigabyte SOC(Super Overclock) series, MSI Xpower series, dan ASRock OC Formula series.

Contoh Produk VGA: MSI Lightning series, Galax HOF GOC series, EVGA kingpin series

Tegangan listrik dari AC Mains 230V yang stabil umumnya juga dibutuhkan, beserta PSU yang komponennya memiliki rating tinggi.

Biasanya benchmark apa yang Anda sukai atau tidak sukai saat overclocking?

Benchmark yang paling saya sukai adalah benchmark yang CPU-intensive dan RAM-intensive, seperti Intel XTU benchmark, Geekbench 3, SuperPi 32M. Saya juga kadang menguji VGA di 3DMark walau agak jarang.

Yang saya hindari adalah benchmark yang memakan waktu lama, dan kadang scoring-nya tidak konsisten dengan pencapaian clockspeed CPU/RAM/GPU, seperti PCMark.

Saat ini sudah berhasil mendapatkan penghargaan apa saja? Baik lomba lokal/nasional/international

Untuk kelas internasional:
⦁ Juara 1 MSI Master Overclocking Arena 2008, Taipei, Taiwan
⦁ Juara 2 MSI Master Overclocking Arena 2013, Taipei, Taiwan
⦁ Juara 2 Galax Overclocking Carnival 2013, Shanghai, China
⦁ Juara 3 Galax Overclocking Carnival 2014, Wuhan, China
⦁ Juara 1 HWBOT World Tour Asia 2015, Taipei, Taiwan
⦁ Juara 3 Galax Overclocking Carnival 2015, Wuhan, China
⦁ Juara 1 Kingston HyperX OC Takeover (H.O.T.), California, USA
⦁ Juara 1 Galax Overclocking Carnival (GOC) 2016, Wuhan, China
⦁ Juara 2 HWBOT OC World Championship Las Vegas Qualifier 2017

Bagaimana perkembangan Overclocking di Indonesia saat ini?

Cukup baik, Indonesia merupakan salah satu negara di region Asia Pasifik dengan jumlah overclocker terbanyak. Nyatanya, hobi OC ini diharapkan mampu membangun sebuah awareness di kalangan PC Enthusiast/Overclocker lokal di Tanah Air bahwa sisi hardware juga perlu dikaji (bukan hanya software), dan nantinya menghasilkan product feedback ke vendor-vendor hardware.

Sejauh ini overclocker di seluruh dunia sudah bisa membantu beberapa vendor(ASUS, Gigabyte, MSI, dan Galax misalnya) untuk menghasilkan berbagai produk beperforma tinggi yang juga durable, siapa tahu nanti di masa datang akan ada banyak orang asal Indonesia yang bekerja sebagai engineer di vendor-vendor tersebut, mengembangkan komponen IT dengan pengetahuan mereka.

Bagaimana dukungan keluarga dan orang tua saat kamu menggeluti dunia overclocking?

Awalnya ya dianggap buang-buang uang, karena dana untuk memulai overclocking tidak bisa dibilang sedikit untuk beli perlengkapan, dan hardware untuk coba-coba. Sejak sering menang kompetisi OC di tingkat internasional, ya didukung.


Pengalaman tak terlupakan selama berkompetisi

Perangkat Galax. (Sumber: Istimewa)

Apakah ada pengalaman tak terlupakan selama ikut kompetisi overclocking?

Banyak ya, tapi yang baru-baru ini ya di Kingston HyperX OC Takeover(H.O.T) 2015. Ini lomba pertama saya di AS yang diwarnai dengan sulitnya babak kualifikasi dan banyaknya kegiatan dan pekerjaan di kantor.

Ditambah, padatnya jadwal lomba karena persis sebelum kompetisi ini saya berlomba di Tiongkok. Jadi dengan keadaan belum istirahat benar dari Tiongkok langsung menuju Amerika Serikat (AS) dengan keadaan kurang sehat dan jetlag yang agak parah.

Untungnya dengan semua keadaan ini, masih bisa meraih juara 1 di AS, dan ini rasanya seperti keajaiban. Plus ini lomba OC internasional pertama yang benar-benar diberitakan berbagai macam media mainstream lokal di Indonesia, jadi rasanya bangga sekali.

Overclocker terbaik di Indonesia dan dunia versi kamu siapa? Dan kenapa?

Seperti saya utarakan tadi, Indonesia itu penuh dengan overclocker generasi muda berbakat yang punya pengetahuan di atas rata-rata soal hardware PC. Meskipun saat saya menulis informasi ini saya ada di ranking pertama Indonesia, saya sangat percaya bahwa di Indonesia banyak yang lebih unggul dari saya dan siap menggantikan saya kapan saja.

Salah seorang yang punya potensi tersebut namanya Leontius Jesse Putra (nickname: bboyjezz - ranking 3 Indonesia saat ini). Ini 'murid pribadi' saya di lab, dan dulu belajar OC dimulai di 2011.

Belum ada 3 tahun belajar OC, dia sudah jadi juara 2 kompetisi OC Internasional (MSI Master Overclocking Arena 2014). Padahal, saya butuh waktu 7 tahunan dari awalnya hingga bisa juara Internasional. Jadi sangat wajar kalau dia ini yang saat ini paling berpotensi untuk mewakili Indonesia di kompetisi OC tingkat dunia.

Untuk overclocker terbaik dunia saat ini versi saya, itu dipegang oleh overclocker Jerman bernama Roman Hartung (nickname: der8auer – Overclocker ranking 8 Dunia saat ini).

Dari ranking-nya secara keseluruhan, dia ‘hanya’ no.8 di Dunia, namun dia secara aktif bekerja di salah satu retailer PC ternama di Jerman (CaseKing.de), mengembangkan berbagai PC super kencang untuk dijual bagi pengguna PC yang menginginkan kinerja tinggi.

Dia juga punya skill engineering yang cukup 'mengerikan', hingga kadang bisa menciptakan berbagai alat bantu untuk overclocker, dan melakukan berbagai pengujian overclocking yang sangat mendalam, untuk di-share di laman situs miliknya, atau di kanal Youtube pribadinya.

(Ysl/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya