Menakar Formasi untuk Madura United di Piala Presiden

Madura United akan tampil dengan kekuatan baru di Piala Presiden.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 26 Jan 2017, 14:20 WIB
Menakar Formasi Untuk Madura United di Piala Presiden (Ist)

Liputan6.com, Bangkalan- Ada ungkapan populer di kalangan pelatih sepak bola. "Formasi bukanlah yang utama, tapi cara bermainlah yang menentukan". Benarkah demikian?

Fakta bicara lain. Tim-tim langganan juara di liga Eropa seperti Barcelona dan Real Madrid, misalnya, bisa puncak prestasinya dengan satu skema permainan, yaitu formasi 4-3-3.

Chelsea yang hingga paruh musim kokoh di puncak klasemen Liga Inggris juga menerapkan formasi dasar 4-3-3. Namun oleh pelatih Antonio Conte, diberi sedikit variasi menjadi 3-4-3. Begitu pula dengan penguasa Bundesliga Bayern Munchen akrab dengan formasi 4-3-3 yang dipopulerkan sepak bola Belanda.

Di Liga Indonesia pun, formasi ini cukup populer di kalangan pelatih Tanah Air. Bahkan, juara kompetisi ISC 2016 Persipura Jayapura juga menerapkan formasi 4-3-3. Tentu tidak semua tim dengan formasi ini sukses menerapkannya.

Tapi setidaknya, formasi ini sudah terbukti bisa membuat sebuah tim mendominasi liga-liga Eropa.

Pertanyaannya sekarang, cocokkah formasi ini diterapkan pada Kesebelasan Madura United musim ini. Mengingat, pelatih Gomes De Oliviera ditargetkan bisa membawa Laskar Sape Kerrap berjaya di ISL dan Piala Presiden.

Gomes sendiri jarang memakai formasi 4-3-3. Selama ISC formasi favoritnya 4-2-3-1, menempatkan striker tunggal di depan. Ini cocok dengan karakter pemain yang dimiliki MU saat itu, yaitu striker jangkung Pablo Aracil.

Namun, melihat tipikal pemain anyar Madura United, khususnya di lini depan, yaitu Greg Nwokolo dan Luis Carlor Junior, sangat riskan bagi Gomes bila masih menerapkan formasi favoritnya, yaitu 4-2-3-1 yang merupakan variasi dari formasi 4-4-2.

Saat masih berseragam Barito Putera, Luis Carlos Junior adalah top skor ISC dengan 18 gol. Sekitar 90 persen golnya dicetak melalui permainan terbuka. Jarang sekali dia mencetak gol pakai kepala. Dan bukan kebetulan, selama ISC Barito Putera juga menerapkan formasi 4-3-3. Sehingga jelas, gaya permainan Junior tidak cocok dengan formasi 4-2-3-1 ala Gomes. Junior bukan tipikal striker seperti Pablo Aracil yang menunggu umpan matang dari winger.

Begitu pun Greg Nwokolo. Kemampuan dribble bolanya tak perlu diragukan lagi. Agar dia mampu mengeksplor keterampilan individunya, Greg butuh formasi yang membuat seorang pemain leluasa menguasai bola dan formasi yang cocok untuk Greg adalah 4-3-3. Formasi ini menekankan pada penguasaan bola dengan pola serangan lebih variatif dibanding formasi lain.

Mungkin karena ketidakcocokan formasi, saat membela Persija Jakarta dengan formasi 4-4-2, Greg sulit berkembang. Dia bahkan tak masuk 10 besar pencetak gol terbanyak kompetisi ISC.

Menarik dinantikan formasi apa yang akan dipakai Madura United di Piala Presiden yang akan dimulai awal Februari mendatang. Di ajang Piala Presiden 2017, Madura United tergabung di Grup 5. Sebagai tuan rumah, Madura United bertemu Semen Padang, Perseru Serui, dan PSCS Cilacap.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya