Liputan6.com, Jakarta - Gili Residince di Taman Sari, Jakarta Barat disebut-sebut menjadi tempat Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap salah seorang hakim Mahkamah Konstitusi (MK) berinisial Patrialis Akbar. Namun, sekuriti tempat tersebut membantah adanya penangkapan ataupun operasi serupa.
"Saya belum pulang, saya berjaga sejak kemarin malam, enggak ada penangkapan atau apapun," ujar Anton Junaidi seorang sekuriti di Gili Residince, kepada Liputan6.com di Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (26/1/2017).
Advertisement
Ada 9 gambar CCTV di samping Anton menayangkan secara langsung setiap sudut kos-kosan mewah berlantai empat itu.
"Enggak ada kejadian apapun sejak tadi malam," terang Anton.
Bahkan, lanjut dia, sejak malam tadi kos-kosan yang rata-rata dihuni pekerja kantoran itu sepi. Menurut Anton yang bertugas selama 4 tahun di Gili Residence, malam tadi serupa dengan malam-malam biasanya. Tidak ada yang istimewa, apalagi OTT KPK.
"Enggak ada yang ramai-ramai. Enggak ada apa-apa sejak malem tadi mas," ucap Anton.
Sebelumnya, Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap seorang hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) berinisial PA.
"Benar ada OTT," kata sumber terkait dengan kabar operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK, Kamis (26/1/2017).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, OTT yang dilakukan KPK terkait dugaan suap pembahasan judicial review atau uji materi Undang-Undang (UU).
Dalam OTT ini, dikabarkan penyidik KPK juga mengamankan dua orang wanita bersama PA di mal Grand Indonesia. Bersama PA, dikabarkan berhasil ditemukan sejumlah uang.
"Diamankan 10 orang, dua wanita. Uangnya masih dihitung," kata sumber.