Liputan6.com, Yogyakarta - Sepuluh mahasiswa UII masih dirawat di RS Jogja International Hospital (JIH) usai kegiatan diksar The Great Camping di Tawangmangu 13-20 Januari 2017. Salah satunya adalah Abyan Razaki.
Budi, ayah Abyan, mengatakan kondisi anaknya mulai membaik. Namun, mahasiswa jurusan Teknik Kimia angkatan 2015 ini masih mengalami trauma. Sebelumnya, anaknya sempat menjalani operasi di bagian jempol kaki yang infeksi.
"Kondisinya sudah membaik dan tinggal proses penyembuhan setelah operasi. Tapi secara psikis masih ada trauma," ujar Budi, ayah Abyan Razaki saat dihubungi, Kamis (26/1/2017).
Budi mengungkapkan anaknya masih trauma saat ini. Ia mengaku selalu teringat kejadian kekerasan dalam Diksar Mapala UII lalau, terutama saat mengingat temannya yang saat ini sudah meninggal Syaits Asyam.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau cerita Asyam sahabatnya itu, dia masih sedikit trauma. Ya karena Abyan melihat kejadian itu," kata Budi.
Menurut dia, ia dan Syaits Asyam merupakan sahabat karib sejak sama-sama bersekolah di SMA Kesatuan Bangsa Boarding School (KBBS) Yogyakarta. Sebelum mengikuti kegiatan Diksar, Asyam bahkan sempat menginap di kamar kos putranya.
Karena kedekatan itu, anaknya selalu terngiang Syaits Asyam. Bahkan dalam kondisi sakit usai Diksar Mapala UII, ia rela datang ke rumah Syaits Asyam di Jetis Rt 13/Rw 13, Caturharjo, Sleman untuk melepas jenazah sahabatnya itu.
"Jadi Abyan saat itu sudah dirawat di rumah sakit. Atas izin rumah sakit, Abyan berangkat melayat sahabatnya Syaits Asyam. Mereka sangat dekat," ujar Budi.
Pemeriksaan Panitia TGC UII
Tim khusus Polres Karanganyar yang menangani kasus tewasnya tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta akan memanggil pihak panitia diksar Mapala yang dilaksanakan di Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar. Pemanggilan secara resmi untuk meminta keterangan saksi panitia akan dilakukan pada Senin mendatang.
Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak mengatakan panitia diksar saat ini belum bisa dimintai keterangan. Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kampus terkait pemanggilan tersebut.
"Kalau pemeriksaan terhadap saksi para peserta sudah dilakukan, tetapi untuk pemeriksaan panitia diksar belum. Untuk itu, kita melakukan koordinasi dengan rektorat UII untuk bisa menghadirkan panitia diksar," kata Ade saat ditemui di Mapolresta Solo.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan belum dilakukannya pemeriksaan terhadap panitia diksar disebabkan masih terkendala dengan adanya permintaan pemanggilan secara resmi dari pihak polisi.
Pasalnya, untuk pemeriksaan saksi sebelumnya dilakukan dengan jemput bola dengan mendatangi tempat tinggal para saksi seperti di kos maupun rumahnya.
"Kami akan melakukan pemanggilan secara resmi kepada panitia diksar karena memang mereka yang meminta panggilan resmi itu. Insyaallah nanti Senin akan dilakukan pemeriksaan di Polres Karanganyar," kata dia.
Advertisement