Liputan6.com, Jakarta - Menghidupkan mesin kendaraan menggunakan perintah suara tak sebatas ada di film Hollywood. Terbukti dengan yang dilakukan oleh seorang pemuda Bekasi bernama Endie Yusup.
Pria 27 tahun ini merakit sebuah sistem bernama Jarvis yang mampu menyalakan mesin sepeda motornya dengan perintah suara tanpa harus memasukkan kunci di lubang kunci sepeda motor. Berbekal smartphone yang terpasang aplikasi khusus, koneksi Bluetooth, dan komponen robotik yang dirakitnya, Jarvis lahir.
Baca Juga
Advertisement
Hebatnya, Jarvis tak hanya pandai mengenali perintah dalam Bahasa Indonesia, tetapi juga berbagai bahasa lain. Hal ini karena Endie menghubungkan aplikasi yang namanya ia rahasiakan dengan Google Voice.
"Si aplikasi ini terhubung ke Google Voice, jadi saya rasa mau pakai bahasa apapun selagi Google Voice-nya bisa menerjemahkan dan set up perintahnya jelas dan lengkap ya bisa jadi perintah," tutur Endie kepada Tekno Liputan6.com, Kamis (26/1/2017).
Endie sendiri mengaku sudah mencoba memerintah Jarvis dengan Bahasa Indonesia, Inggris, Sunda, dan Jawa, semuanya berhasil.
"Jarvis, hidupkan motor," begitu perintah Endie kepada Jarvis sembari berbicara menghadap smartphone Android-nya. Mesin sepeda motor pun perlahan menyala diikuti dengan lampunya.
Pria asal Tasikmalaya ini menceritakan awal mula dirinya punya ide merakit Jarvis. Menurutnya, ide datang dari keingintahuan mengenai sistem robotik yang bisa dikendalikan dengan perangkat smartphone.
Setelah mencari tahu, ia makin tertarik karena komponen-komponen robotik yang dibutuhkan untuk mendukung Jarvis harganya terjangkau. Sayangnya, ayah satu anak ini juga enggan menyebut, komponen apa saja yang dibutuhkan untuk membuat Jarvis.
Namun, Endie mengatakan bahwa penggunaan Jarvis cukup aman sebab ia memproteksi koneksi Bluetooth dengan password empat digit. Dengan demikian, sepeda motor tak bisa diperintah oleh pengguna lain meskipun dengan perintah yang sama.
Endie juga berkata, dirinya meningkatkan penggunaan Jarvis tak sebatas pada sepeda motor tetapi juga di mobil. "Saat ini saya sudah coba kembangkan alat ini diaplikasikan ke kendaraan roda empat," tutur Endie.
(Tin/Cas)
