Petunjuk Baru Misteri Pembunuhan Arum Mahasiswi Esa Unggul

Selama tiga minggu polisi belum berhasil mengungkap pelaku pembunuhan mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ani Yani Puspo Arum.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 26 Jan 2017, 18:52 WIB
(Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus kematian mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ani Yani Puspo Arum masih menjadi misteri. Selama tiga minggu polisi belum berhasil mengungkap pelaku pembunuhan gadis berusia 22 tahun itu.

Kini, polisi telah menemukan petunjuk baru. Kuat dugaan, korban tewas di tangan sindikat pencurian. Kemungkinan itu muncul seiring penangkapan terhadap dua pelaku pencurian spesialis kos-kosan yang pernah beraksi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Kita melakukan penyidikan terhadap beberapa potensi kelompok untuk pelaku pencurian spesialis kos-kosan, kita analisis dari yang kita amankan ini," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan usai merilis kasus pencurian spesialis kos-kosan di kantornya, Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Sejauh ini, pemeriksaan terhadap dua pelaku yang diringkus tersebut belum menunjukkan hasil baik untuk mengungkap kasus pembunuhan Arum. Namun, polisi terus menggali keterangan pelaku. Sebab, bukan tidak mungkin pelaku juga mengenal anggota sindikat pencurian lainnya dengan modus serupa.

"Kalau mereka ini enggak bawa senjata tajam. Kemungkinan ada kelompok lain, sementara belum bisa kita simpulkan," kata Hendy.

Kemungkinan tersebut bisa saja benar lantaran dua barang berharga milik Arum berupa ponsel dan laptop hilang saat kejadian. Apalagi salah satu saksi yang merupakan tetangga korban sempat melihat Arum menemui seorang pria di depan kos-kosannya.

"Nah kita cocokkan ciri-ciri laki-laki itu, ternyata bukan pacarnya. Apakah laki-laki itu pelaku pencurian (pembunuh Arum) yang modusnya menawarkan barang dan sebagainya, masih kita dalami," ucap Hendy.


Bukan Pacar Korban

Polisi sempat mencurigai pelaku pembunuhan merupakan pacar korban. Namun dari hasil penyelidikan dan keterangan saksi-saksi, bukti yang mengarah ke sana lemah. Polisi pun memastikan Arum bukan dibunuh pacarnya.

"Setelah kita analisa antara alibi dengan analisis kita, baik dari analisis keterangan saksi yang lain, kemudian analisis IT memang yang disampaikan pacarnya benar. Kemudian pacarnya kita coret sebagai potensi pelaku," kata Hendy.

Dia menuturkan, pengungkapan kasus pembunuhan ini cukup sulit lantaran minimnya saksi dan barang bukti. Selain itu, tak ada CCTV yang mengarah ke lokasi kejadian. Karena itu, polisi butuh waktu cukup lama untuk menyelidiki kasus kematian mahasiswi berjilbab ini.

"Kita minim saksi, sementata kita masih analisa terus. Bisa jadi pelaku orang luar," ucap Hendy.

Sebelumnya, seorang mahasiswi bernama Tri Ari Yani Puspo Arum ditemukan meninggal dunia di kamar kos-kosan dengan dua lubang menganga di lehernya, Senin pagi 9 Januari 2017 lalu.

Arum ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 07.00 WIB. Ia tergeletak di dalam kamar kosnya yang terletak di Jalan H Asmat, Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya