Liputan6.com, St. Louis - Ketika wahana angkasa Boeing CST-100 Starliner lepas landas menuju angkasa pada 2018, para penumpang dan awaknya akan terlihat lebih bergaya dan keren dibandingkan dengan para pendahulu mereka di NASA.
Perusahaan dirgantara itu mengungkapkan pakaian angkasa teranyar, Boeing Blue, yang akan dipakai oleh para astronot yang bolak balik ke International Space Station (ISS).
Dikutip dari newatlas.com pada Kamis (26/1/2017), pakaian itu memiliki sejumlah inovasi untuk meningkatkan kenyamanan dan perlindungan para pelancong angkasa modern.
Baca Juga
Advertisement
Boeing Blue tidak dirancang untuk hal-hal ambisius semisal berjalan di angkasa atau berkelana di permukaan planet Mars.
Pakaian itu lebih mirip dengan pakaian darurat, serupa dengan pakaian berwarna oranye yang dipakai oleh para astronot ISS seandainya mendadak terjadi pengurangan tekanan udara kabin.
Tapi, Boeing berusaha menekankan bahwa pakaian baru itu bukan sekedar lebih gaya, melainkan sebagai sesuatu yang amat maju untuk Abad ke-21.
Menurut Boeing, berat pakaian itu hanya 5,4 kilogram, sekitar 40 persen lebih ringan daripada pakaian NASA sekarang yang seberat 13,6 kilogram.
Pengurangan berat antara lain karena ketiadaan cincin leher yang keras, diganti dengan versi lebih lembut dengan retsleting.
Selain itu, kaca polikarbonat yang lebih lebar memungkinkan penglihatan lebih saat mendapat tekanan udara. Ada juga sistem komunikasi terintegrasi dengan helm agar astronot tetap terhubung dengan pengendali misi dan sesama astronot.
Di bawah lapisan luar berwarna biru, ada lapisan kain jenis baru yang dirancang lebih bernafas dan sepatu boots untuk menjaga kesejukan astronot tanpa perlu sistem pendingin luar dalam kondisi normal.
Ada juga retsleting bagian depan untuk memudahkan pengguna bergerak secara nyaman dari posisi duduk ke posisi berdiri.
Dalam abad digital ini, sarung tangan yang lebih ringan dilengkapi dengan permukaan untuk layar sentuh supaya para astronot dapat menggunakan perangkat mereka dan menyentuh tampilan saat berada di angkasa.
Chris Ferguson, direktur Starliner Crew and Mission Systems dan sekaligus mantan astronot NASA mengatakan, "Pakaian angkasa ada beragam ukuran, bentuk, dan rancangan, dan menurut saya, yang ini cocok dengan model Boeing dan kendaraan Boeing."