Liputan6.com, Jakarta Memiliki kesamaan dengan pasangan tentu menyenangkan. Memilih film tak akan sulit, pekerjaan rumah akan cepat selesai, dan kehidupan seks akan berjalan lancar. Sayangnya, kenyataannya tak seindah itu.
Banyak pasangan memiliki perbedaan, termasuk dalam urusan gairah seks dan kehidupan seksual mereka. Perbedaan pendapat tentang berapa banyak seks yang harus Anda berdua lakukan bisa menjadi masalah serius nantinya.
Advertisement
Melansir Women's Health, Kamis (26/01/2017) berikut penjelasan para pakar tentang perbedaan gairah seks antarpasangan, dan bagaimana cara mengatasinya:
Masalah: Gairah Seks Anda Lebih Besar
Banyak pria meremehkan gairah seks wanita, tulis sebuah studi baru dari Journal of Personality and Social Psychology. Dipaparkan juga, saat pria merasa pasangannya sedang tidak ingin bercinta, mereka tidak akan memulai duluan.
Faktanya, wanita menginginkan seks. Sayangnya perempuan tak sebebas pria dalam mengekspresikan keinginan mereka, jadi pria harus memahami kode yang pasangannya berikan.
Cara menyelaraskannya: Wanita harus bisa menyampaikan dengan jelas saat mereka menginginkan seks. Merasa malu? Cobalah membuat suasana yang mendukung. Misalnya, saat menonton film romantis.
"Bahasa yang kita gunakan untuk berbicara tentang gairah seks bisa jadi seksi dengan sendirinya," ujar Ian Kerner, Ph.D, seorang psikoterapis dan konselor seksualitas di New York City. Jadi tuturkan keinginan Anda seolah itu adalah fantasi ("Aku suka melakukan seks di pagi hari bersamamu. Akan hebat kalau kita bisa lebih sering melakukannya.")
Jika hal itu masih belum juga terjadi, ciptakanlah kasus emosional, ujar Megan Fleming, Ph.D, seorang ahli seks dan hubungan di New York City. Jelaskan apa artinya hal itu bagi Anda (misalnya membuat kalian semakin intim dan dekat), jadi pasangan akan mengerti pentingnya hubungan seks bagi Anda dan ikatan Anda berdua.
Gairah Seks Pasangan Lebih Besar
Masalah: Gairah Seks Pasangan Lebih Besar
Libido tinggi pada pria bisa dibilang memang sudah dari sananya, faktor dari hormon testosteron mereka yang lebih banyak. Belum lagi hal itu juga sudah tertanam secara sosial. Pria "diajarkan" untuk mengejar seks, ujar Fleming.
Kelebihan lainnya, secara fisiologis, memang lebih mudah bagi pria untuk merasa terangsang secara spontan.
Yang mereka butuhkan hanya hal-hal sederhana, seperti: melihat Anda meninggalkan kamar mandi seusai mandi.
Cara menyelaraskannya: Wanita tidak harus memuaskan pria setiap kali mereka merasa terangsang, namun jangan pula menyepelekan permintaan mereka. Penolakan seperti, ''Ya ampun, kamu selalu saja horny," akan tertumpuk seiring waktu.
"Pasangan yang lebih menginginkan seks akan merasa frustrasi secara seksual, sedangkan pasangan yang lebih tidak menginginkannya akan merasa tertekan," ujar Kerner.
Solusinya: Berkompromilah soal seberapa sering kalian berdua ingin melakukannya, dan jadwalkan waktu seks Anda. Dia akan tahu Anda menghargai sesi bercinta bersamanya. Dan waktu seks yang terjadwal akan membantu Anda mendapatkan gairah dan mood untuk bercinta.
Advertisement