Pertemuan Terakhir Ketua MK dengan Patrialis Akbar

Sebelum diberitakan di media terkait OTT salah satu Hakim Konstitusi, dia mengaku sudah tidak berkomunikasi dengan Patrialis Akbar.

oleh Ika Defianti diperbarui 27 Jan 2017, 08:32 WIB
Ketua MK Arief Hidayat memberikan keterangan terkait penangkapan hakim konstitusi di Gedung MK, Jakarta, Kamis (26/1). Ketua MK meminta maaf kepada masyarakat atas ulah oknum hakim MK yang terjerat operasi tangkap tangan KPK. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) [Patrialis Akbar]( Ini Pertemuan Terakhir Ketua MK dengan Patrialis Akbar "") diduga terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua MK Arief Hidayat mengaku belum mengetahui secara pasti permasalahan yang menyeret Patrialis Akbar.

"Kita belum mengetahui berkenaan dengan apa, KPK belum memberitahukan perkembangan terkait masalah ini, sehingga kita belum menentukan sikap," kata Arief Hidayat, di Makamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis 26 Januari 2017.

Sebelum adanya pemberitaan di media dengan adanya OTT salah satu Hakim Konstitusi, dia mengaku sudah tidak berkomunikasi dengan Patrialis Akbar.

"Setelah adanya agenda di Cisarua kemarin, menjelang maghrib sudah tidak ada komunikasi dengan beliau. Saat kita konfirmasi dengan ajudannya, dia mengaku tidak ada hubungan komunikasi juga dengan Pak Patrialis," papar dia.

Selanjutnya, Arief Hidayat berharap nantinya MK akan tetap menjadi Mahkamah dambaan masyarakat Indonesia.

"Saya mohon ini yang terakhir, kami juga shock dan berat sekali menerima musibah ini. Saya mohon doa restu supaya badai cepat berlalu, karena hujan seger berhenti," ucap Arief.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya