Liputan6.com, Yogyakarta - Kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, membuat tiga mahasiswa tewas dan 10 orang dirawat di Rumah Sakit Jogja International Hospital (JIH).
Namun, seorang dari 10 pasien saat ini kondisi kesehatannya menurun. Pasien berinisial H ini sebelumnya dirawat di bangsal lalu dipindah ke ruang perawatan intensif atau ICU untuk mendapatkan penanganan lanjutan. Dengan demikian, seluruh pasien dapat mendapatkan layanan kesehatan yang maksimal.
"Dipindah ke ICU hari ini. Inisialnya H. Dipindah ke ICU karena batuk darah. Dipindah ke ruang ICU untuk pemeriksaan yang lebih intensif," ucap Indra Lestari selaku Humas RS JIH di sela kunjungan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir ke RS JIH, Yogyakarta, Kamis (26/1/2017).
Indra menjelaskan, dari 10 pasien peserta Diksar Mapala UII, ada seorang pasien yang dirawat sejak 21 Januari lalu. Sedangkan sembilan orang lainnya dirawat sejak 24 Januari 2017. Namun sebagian besar pasien menunjukkan kondisi kesehatan yang membaik.
Baca Juga
Advertisement
"Kondisi pasien yang dirawat sudah mulai membaik. Cuma satu yang tadi dipindah ke ICU," Indra memaparkan.
Adapun Menristek Dikti sempat menanyakan beberapa hal terkait pelaksanaan Diksar Mapala UII kepada para korban. Hasilnya, berdasarkan keterangan sejumlah korban, ada indikasi kekerasan yang dilakukan oleh para panitia.
"Dari keterangan korban, memang terjadi kekerasan kepada peserta. Ada yang dipukul oleh panitia," ujar Nasir.
Sebelumnya, Muhammad Fadhli, mahasiswa Teknik Elektro UII, tewas dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar pada Jumat, 20 Januari 2017. Kemudian, Syait Asyam, mahasiswa Teknik Industri UII, meninggal pada Minggu, 23 Januari 2017.
Terakhir, Ilham Nur Padmy Listiaadin dari Fakultas Hukum UII. Mahasiswa UII itu meninggal setelah dirawat di RS Bethesda Yogyakarta pada Senin, 23 Januari 2017, pukul 23.20 WIB.
