Liputan6.com, Washington, DC - Sebuah stasiun radio di Texas, Amerika Serikat (AS) memutuskan tidak akan lagi memutar lagu-lagu milik Madonna. Ini sebagai reaksi atas pernyataan kontroversial diva musik pop dunia tersebut.
Dalam demonstrasi damai yang berlangsung satu hari setelah pelantikan Donald Trump, Madonna mengatakan, ia terpikir untuk meledakkan Gedung Putih. Hal ini mengekspresikan penolakannya terhadap presiden AS ke-45 itu.
Advertisement
"Semua lagu Madonna tidak lagi akan diputar di program lokal stasiun menyusul komentar penyanyi itu...," demikian pengumuman stasiun HITS 105fm di media sosial Facebook seperti dilansir Telegraph.co.uk, Jumat, (27/1/2017).
Lebih lanjut, stasiun radio itu menjelaskan bahwa keputusan yang akan berlaku tanpa batas waktu ini bertujuan untuk mengirimkan pesan ekonomi yang kuat terhadap penyanyi dunia tersebut.
General Manager HITS 105, Terry Thomas menegaskan bahwa pelarangan pemutaran semua lagu Madonna ini bukan persoalan politik, melainkan patriotisme.
"Kami merasa bersalah memainkan lagu Madonna dan membayarnya royalti ketika yang bersangkutan menunjukkan sentimen anti-Amerika. Jika semua stasiun radio mengikuti langkah kami, itu akan mengirimkan pesan ekonomi yang kuat ke Madonna," ujar Thomas.
Langkah stasiun radio itu menuai berbagai komentar. Tak sedikit yang menuding mereka mencari popularitas.
"Yah, saya rasa trik publisitas bekerja. Sekarang saya tahu radio ini. Berterima kasihlah pada Madonna untuk itu," ujar salah seorang pengguna Facebook.
Sementara ada pula yang menuliskan, "Siapa yang peduli? Anda menggunakan Madonna untuk mencuri perhatian."
Menanggapi banyaknya kritik, pihak stasiun radio mengatakan bahwa keputusan tersebut tidaklah mudah.
Ketika bergabung bersama dengan kerumunan perempuan lainnya dalam unjuk rasa di Washington, Madonna tak mampu menutupi kemarahannya atas hasil pemilu.
"Saya marah. Ya, saya marah. Ya, saya terpikir untuk meledakkan Gedung Putih. Tapi saya rasa itu tidak akan mengubah apa pun," ujarnya di hadapan massa perempuan yang juga menolak Trump.
"Kita tak boleh putus asa. Sebagaimana puisi yang pernah dituliskan WH Auden dalam Perang Dunia II, 'kita harus mencintai satu sama lain atau mati'. Saya pilih cinta. Apakah Anda bersama saya?" imbuhnya.
Tak lama setelahnya, Madonna kembali membuat pernyataan di media sosial Instagram.
"Unjuk rasa kemarin pengalaman yang luar biasa dan indah. Saya datang dan menyanyikan Express Yourself dan itulah yang memang saya lakukan. Bagaimanapun saya ingin mengklarifikasi beberapa hal penting," tulis Madonna di Instagram.
"Saya bukan pencinta kekerasan, saya tidak mempromosikan kekerasan dan penting untuk mendengar dan memahami pidato saya secara keseluruhan dibanding mengambil secara liar satu frasa di luar konteks. Pidato saya diawali dengan, 'saya ingin memulai revolusi cinta'," tulis Madonna.