Setelah Rio Haryanto , Presley Martono Buka Jalan ke Balap Dunia

Presley Martono tampil dominan pada dua seri terakhir F4 SEA 2016-2017.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 26 Jan 2017, 23:15 WIB
Presley Martono meretas jalan menuju balapan dunia (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Nama Indonesia kembali jadi terkenal dan menjadi bahan perbincangan di arena balap mobil. Setelah Rio Haryanto, kini muncul pembalap muda berbakat dengan prestasi yang tak kalah mentereng.

Presley Martono, demikian nama pembalap tersebut. Pria berusia 16 tahun itu sukses menjadi juara umum pada musim perdana Formula 4 South East Asia (F4/SEA) Championship 2016-2017.

Pengagum pembalap F1 Lewis Hamilton ini memenangi persaingan ketat dengan rival kuatnya asal Selandia Baru Faine Kaha, yang berusia empat tahun lebih tua.

Presley tampil dominan pada dua seri terakhir F4 SEA 2016-2017. Pada seri ke-5 di Sirkuit Chang, Buriram, Thailand 6-8 Januari lalu, dia memenangi empat dari tujuh race.

Kemudian, pada seri ke-6 di Sirkuit Sepang (20-22 Januari), Presley menang tiga kali dari enam kali turun balapan. Secara keseluruhan, Presley memenangi 9 balapan dari total 36 race yang dibagi dalam enam seri.


Komentar Presley

Presley mengaku saat race terakhir di Malaysia dirinya tak memikir lebih jauh apakah bisa menjuarai ajang ini. Saat itu dia hanya fokus mengikuti balapan dan menyelesaikan race dengan baik.

"Tapi, akhirnya aku bangga bisa membawa harum nama Indonesia. Bangga bisa melihat bendera Merah Putih berkibar dan lagu kebangsaan Indonesia diperdengarkan di luar negeri," kata Presley.

"Terima kasih Indonesia! Kita adalah negara yang paling patriotik di Asia, dan saya sangat bangga menjadi orang Indonesia," kata Presley.

Presley dikukuhkan sebagai juara umum F4/SEA dalam acara Meritus Awards Gala Night selepas seri terakhir di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu 22 Januari 2017 lalu.

Presley pun mendapat penghargaan sebagai pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak selama satu musim. Selain itu, dia juga terpilih sebagai rookie terbaik, mengalahkan dua pesaingnya Irsyaf Danish (Malaysia) dan Khalid Al-Whaibi (Oman). Presley juga menjadi yang terbaik untuk kategori national rising star.

Selain gelar bergengsi, salah satu keuntungan besar setelah menjuarai F4 SEA adalah raihan 12 poin superlicense. Poin ini sangat penting bagi para pembalap yang ingin berlaga di ajang Formula1. Seperti diketahui, seorang pembalap butuh 40 poin superlicense untuk bisa berlomba di F1.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya