Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Jumat pekan ini. Gerak IHSG ini berlawanan dengan bursa Asia dan Wall Street.
Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (27/1/2017), IHSG turun 12,12 poin atau 0,23 persen ke level 5.305,98. Ada sebanyak 109 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 64 saham berada di zona merah sehingga menekan indeks dan 91 saham diam di tempat.
IHSG sempat pun berada di level tertinggi 5.309,73 dan terendah 5.300,66.Total frekuensi perdagangan saham sekitar 17.440 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 573 miliar.
Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 10,45 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.349.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham barang perkebunan dan industri dasar. Sektor saham infrastruktur turun 0,73 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham tambang turun 0,27 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 0,21 persen.
Baca Juga
Advertisement
Saham-saham yang menguat Jumat pagi antara lain saham ASJT naik 24 persen ke level Rp 302 per saham, saham NAGA menanjak 14,59 persen ke level Rp 212 per saham, dan saham BAPA menguat 13,43 persen ke level Rp 76 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BATA turun 6,33 persen ke level Rp 740 per saham, saham ULTJ tergelincir 3,37 persen ke level Rp 4.300 per saham dan saham MITI merosot 4,97 persen ke level Rp 63 per saham.
Di Asia, indeks acuan Australia naik 0,72 persen, didukung oleh keuntungan kuat dari sektor keuangan. Sedangkan Indeks Nikkei Jepang naik 0,26 persen karena data inflasi negara tersebut menunjukkan perbaikan.
Pasar saham China, Vietnam, Taiwan dan Korea Selatan tutup karena libur nasional hari ini. Sedangkan Singapura, Malaysia dan Hong Kong akan libur setengah hari.
Penguatan bursa Asia ini mengikuti kenaikan pada Wall Street terutama Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang naik 32,40 poin atau 0,16 persen menjadi 20.100,91.
Analis PT BNI Securities Dessy Lapagu menjelaskan, indeks AS US mencatatkan penutupan yang fluktuatif merespons laporan perekonomian negara tersebut.
Untuk IHSG Kamis, indeks bergerak menguat sepanjang perdagangan dengan penutupan naik ke level 5.317 dengan net buy asing menipis menjadi Rp 229 miliar. Pelemahan sektor hanya terjadi pada sektor aneka industri sementara penguatan terbesar masih pada sektor industri dasar dan infrastruktur
"IHSG pada hari ini kami perkirakan berpotensi bergerak fluktuatif seiring menguatnya dolar AS terhadap mata uang asing termasuk rupiah, sementara belum ada sentimen yang signifikan untuk menggerakkan pasar," jelas dia.