Liputan6.com, Jakarta - Nokia 6 yang diluncurkan beberapa waktu lalu di Tiongkok memang bikin penasaran. Smartphone garapan HMD Global ini pun secara mengejutkan sudah dijual di sejumlah e-Commerce di Indonesia.
Uniknya, ponsel yang dipasarkan di Tiongkok dengan harga 1.699 Yuan atau setara Rp 3,2 jutaan itu dijual jauh lebih mahal dari harga aslinya di sejumlah e-Commerce Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Pantauan Tekno Liputan6.com, Jumat (21/1/2017), salah satu penjual di e-Commerce menjualnya dengan harga Rp 5,7 jutaan. Bahkan, ada pula pedagang yang menjualnya dengan banderol Rp 8,5 jutaan. Mekanisme belanja yang diterapkan penjual adalah sistem pre-order.
Dalam salah satu gambar, tampak bahwa boks Nokia 6 yang berwarna hitam itu menggunakan aksara mandarin. Artinya, Nokia 6 didistribusikan secara ilegal ke Indonesia.
HMD Global selaku mitra Nokia dalam memproduksi Nokia 6 pun telah menuliskan pernyataan mengenai maraknya penjualan ilegal Nokia 6 di sejumlah negara, termasuk Filipina.
"Kami belum meluncurkan smartphone Nokia 6 untuk pasar Filipina, penjual yang menjual Nokia 6 di platform e-Commerce adalah penjual pihak ketiga, bukan penjual resmi," demikian bunyi pernyataan HMD Global sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari GSM Arena.
Tak cuma di Indonesia, sebelumnya di Filipina juga ditemukan hal serupa, Nokia 6 ilegal dijual di toko online Lazada. Seperti di Indonesia, harga Nokia 6 di Lazada Filipina juga jauh lebih mahal (US$ 370 atau setara Rp 5 jutaan).
HMD Global juga menyebutkan, kemungkinan para penjual pihak ketiga itu membeli sejumlah unit Nokia 6 di Tiongkok dan membawanya ke negara-negara lain. HMD Global menekankan, belum meluncurkan Nokia 6 di luar Tiongkok.
(Tin/Cas)