Liputan6.com, Tiongkok - Merayakan hari raya keagamaan memang lebih bermakna ketika berkumpul bersama keluarga dan kerabat terdekat. Hal tersebut tentunya menjadi momen yang paling dinanti-nanti para pekerja migran.
Baca Juga
Advertisement
Seorang pekerja migran dari Qiqihar, Tiongkok, berharap jika ia bisa kembali ke rumahnya untuk merayakan Imlek. Namun tak disangka, ia malah tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket kereta api menuju kampung halamannya.
Dilansir Odditycentral, Jumat (27/1/2017), pria yang tak mau disebutkan namanya ini merupakan seorang karyawan di sebuah perusahaan di Rizhao, provinsi Shandong, Tiongkok. Nahasnya, uang yang ia dapat dari pekerjaannya malah ia habiskan untuk mengunjungi warung internet (warnet).
Karena bertekad untuk menghabiskan liburan Imlek bersama keluarganya, pria itu memutuskan untuk berspeda menuju kampung halamannya. Ia bahkan harus menempuh perjalanan hampir 1700 kilometer. Namun masalahnya, ia tidak tahu jalan dan tak bisa membaca tanda-tanda jalan sehingga ia hanya bergantung pada arah pengguna kendaraan lainnya.
Setelah melakukan perjalanan selama sebulan menuju rumahnya di Qiqihar, pria ini tetap bersikukuh akan bisa menemui keluarganya secepat-cepatnya.
Pada 21 Januari lalu, ia dihentikan polisi lalu lintas karena telah mengendari sepedanya di sisi jalan tol yang sibuk. Ketika mereka bertanya mengapa ia naik sepeda di jalan tol, ia menceritakan kisahnya agar bisa bertemu keluarganya.
Karena tak yakin dengan usahanya bisa sampai ke rumahnya sebelum perayaan Imlek, polisi lalin pun memutuskan untuk menyisikan uang mereka untuk membelikan tiket kereta api untuk pria malang itu.
(ul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6