Liputan6.com, Jakarta - Berbekal teknologi Google Earth, Saroo Brierley berhasil menemukan keluarganya yang terpisah 25 tahun silam. Perjalanan panjang bocah India berusia 5 tahun yang kemudian diangkat anak oleh pasangan suami-istri Australia itu terangkum dalam sebuah buku.
Saroo Brierley menulis kisah hidupnya itu dalam sebuah novel bertajuk "A Long Way Home".
Advertisement
Kisah hidupnya itu kemudian diadaptasi untuk film yang juga diunggulkan dalam Golden Globes 2017 atau Oscar 2017. Lion masuk dalam 6 nominasi.
"Saya bangga Lion bisa masuk dalam nominasi penghargaan tersebut. Baik cerita, para pemain dan filmnya," ujar Saroo kepada Liputan6.com dalam wawancara khusus Jumat 26 Januari 2017.
Film yang juga mendapat empat nominasi Golden Globe itu juga menjadi pembuka Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI 2017).
Menurut Dubes Australia, Paul Grigson, alasan dipilihnya Lion menjadi film pembuka karena memiliki cerita yang kuat.
"Lion adalah film dengan kisah kuat yang menarik tak hanya bagi warga Australia tapi juga seluruh dunia. Saya rasa film dengan cerita kuat seperti itu tak hanya menarik bagi warga Australia tapi juga Indonesia," ujar Grigson.
Dubes Grigosn juga menyebut bahwa Lion adalah film yang menggambarkan Australia, negara yang penuh dengan keberagaman.
Berikut ini bincang-bincang selengkapnya dengan sosok di balik film peraih 6 nominasi Oscar 2017 tersebut: