Liputan6.com, Chennai - Honda dan Yamaha adalah rival abadi, setidaknya sebelum mereka memutuskan untuk bekerja sama dalam mengembangkan pasar sepeda motor matik 50 cc khusus untuk pasar Jepang, Oktober tahun lalu.
Dalam wawancara eksklusif dengan Business Line, Hiroyuki Yanagi, President and CEO Yamaha Motor Co, mengatakan bahwa kerja sama ini sangat masuk akal untuk bisnis. Ia bahkan mengatakan bahwa kerja sama ini adalah "perkawinan terbaik."
Baca Juga
Advertisement
"Baik Honda dan Yamaha berjuang dalam bisnis ini, dan kami pikir menciptakan perkawinan terbaik dengan cara ini," ujarnya. Yanagi menjelaskan bahwa saat ini pasar skutik 50 cc sangat terbatas. Selain di Jepang, segmen ini hanya ada di Eropa.
Yanagi menambahkan, persaingan abadi keduanya sebaiknya tak terlalu lagi dibicarakan terus. Pasalnya, generasi manajemen kedua pabrikan besar itu juga berubah, sehingga mengubah pula cara pandang di antara mereka.
"Semua itu (persaingan) terjadi lebih dari 30 tahun lalu. Itu terjadi selama manajemen generasi tua, tapi sekarang kami merepresentasikan generasi baru yang berpikir dengan cara berbeda," akunya.
Selain matik kecil, kerjasama keduanya juga mencakup motor listrik. Hal ini, menurut Yanagi, adalah tuntutan zaman yang tidak bisa ditolak. Ketergantungan terhadap bahan bakar minyak harus diakhiri dengan alasan kelestarian lingkungan.
Namun menurutnya, pengembangan ini tidak berjalan begitu mulus. "Dalam kasus motor listrik, ada kesulitan teknologi dibanding roda empat," tutup Yanagi.