Anies: Pemimpin Harus Merangkul, Bukan Memukul

Anies menyatakan, pegawai jangan hanya diimingi tunjangan kinerja yang tinggi, menurut dia yang terpenting adalah budaya kerja yang baik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Jan 2017, 20:19 WIB
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat berkunjung ke kediaman Presiden ketiga RI, BJ Habibie, di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta, Kamis (26/1). (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sudah menyiapkan jurus untuk mengatasi sejumlah masalah yang ada di Jakarta, termasuk soal pegawai negeri sipil (PNS) berkompetensi rendah.
 
"Aparat yang tidak kompeten butuh good governance, itu masa lalu. Sekarang, open governance. Pemerintah dan masyarakat bekerja sama," ujar Anies di acara Debat Cagub DKI 2017 putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017) malam.
 
Anies menyatakan, pegawai jangan hanya diiming-imingi tunjangan kinerja yang tinggi, menurut dia yang terpenting adalah budaya kerja yang baik. 
 
"Pemimpin harus merangkul, bukan memukul," ujar dia.

Untuk menekan jumlah PNS berkompetensi rendah, Anies menambahkan harus melibatkan publik. "Selain itu siapkan pelatihan terus menerus," ucap Anies.

Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta malam ini mengangkat tema reformasi birokrasi, pelayanan publik, serta pengelolaan tata kota. Debat dipandu dua moderator, yaitu Tina Talisa dan Eko Prasojo.

Sama seperti sebelumnya, Debat Cagub DKI 2017 putaran kedua ini juga disiarkan langsung seluruh stasiun televisi swasta nasional. Sementara, debat putaran ketiga atau yang terakhir akan digelar pada 10 Februari 2017.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya