Liputan6.com, Houston - Tahun 2016 lalu, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendeteksi sebuah objek langit, entah komet atau asteroid, yang mengarah pada Bumi.
Dari reflektifitas dan orbitnya, objek tersebut mirip komet. Namun, kekurangan karakteristik debu dan gas.
Advertisement
Objek itu dinamai 2016 WF9. Meski baru dijumpai, ia sejatinya cukup lama berkelana di angkasa luar.
Selama sekitar 4,9 tahun, ia melakukan perjalanan ke dalam Tata Surya, melewati bagian bawah sabuk asteroid utama dan orbit Mars, hingga ia berayun ke dalam orbit Bumi.
Objek tersebut ditemukan oleh misi NEOWISE NASA. Ukuran 2016 WF9 relatif besar, antara 0,3 to 0,6 mil atau 0,5 hingga 1 kilometer.
Objek tersebut sangat gelap, hanya merefleksikan sekian persen cahaya yang jatuh di permukaannya.
Seperti halnya kemunculan benda langit yang tak biasa lainnya, 2016 WF9 dikait-kaitkan dengan ramalan kiamat.
Seseorang yang mengaku astronom dari Rusia tiba-tiba muncul. Dr Dyomin Damir Zakharovich, begitu ia menyebut dirinya, menawarkan teori alternatif soal 2016 WF9.
Menurut dia, objek misterius tersebut adalah sebuah asteroid yang akan menabrak Bumi pada 16 Februari 2017 dan memicu sebuah tsunami raksasa.
"Objek yang mereka sebut sebagai WF9 meninggalkan sistem Nibiru pada Oktober 2016 -- saat Nibiru mulai berputar melawan arah jarum jam di sekitar Matahari," kata dia seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (27/1/2017).
"Sejak saat itu, NASA telah mengetahui bahwa objek itu akan menabrak Bumi. Namun baru sekarang mereka mengatakannya pada orang-orang."
Jika asteroid itu menabrak Bumi, ia bisa menghancurkan kota-kota atau memicu tsunami. "Kita semua dalam bahaya."
Klaim Zakharovich mengaitkan dengan planet fiksi Nibiru.
Para pendukung teori konspirasi percaya, Nibiru akan mencapai planet Bumi pada Oktober 2017, setelah dihela tarikan gravitasi dari 'bintang biner' (binary star) kembaran matahari -- yang tidak ada bukti sahih soal keberadaannya.
Nibiru, yang kadang-kadang disebut sebagai Planet X, adalah planet hipotesis yang konon ada di tepi tata surya kita.
Nibiru bukan Planet Sembilan, yang juga kadang-kadang disebut sebagai Planet X, yang diusulkan oleh para astronom di Caltech pada bulan Januari 2016.
Soal identitas asli 'Dyomin Damir Zakharovich', ia sepertinya hanya muncul secara online dalam beberapa bulan terakhir, yang berkaitan dengan laporan kiamat terkait Nibiru.
Jawaban NASA
NASA membantah isu yang beredar tentang 2016 WF9 yang bisa memicu bencana katastropik.
NASA tak menemukan bukti objek angkasa itu akan menubruk Bumi.
Badan antariksa itu mengatakan, 2016 WF9 akan melewati Bumi dalam jarak aman, 32 juta mil atau 51 juta kilometer pada 25 Februari 2017.
"Lintasan 2016 WF9 telah dipahami dengan baik, dan objek itu bukanlah ancaman bagi Bumi di masa mendatang, "kata NASA
Berbeda dengan apa yang beredar di internet, Deputy Principal Investigator di Jet Propulsion Laboratory, James 'Gerbs' Bauer mengatakan, 2016 WF9 bisa jadi memiliki asal usul dari komet, bukan Nibiru.
"Nibiru dan cerita lain tentang planet liar merupakan tipuan (hoax) internet," kata NASA. "Jelas, itu tidak ada."