Liputan6.com, Depok - Penyair Taufik Ismail mengkritik lagu wajib nasional "Padamu Negeri (Bagimu Negeri)". Dia menyebut lagu ciptaan Kusbini tersebut menyesatkan.
Kritik ini disampaikan Taufik saat menghadiri acara silaturahmi Iluni Bangkit untuk Keadilan di Taman Lingkar Universitas Indonesia, Jumat, 27 Januari 2017.
Advertisement
Saat itu, panitia yang bersiap membuka acara memutar lagu "Padamu Negeri". Lagu dengan empat bait tersebut diputar sampai habis.
Acara digelar. Penyair berusia 85 tahun itu lalu menaiki podium dan memberikan pidato. Dalam pidatonya, Taufik menyampaikan penolakannya terhadap lagu "Padamu Negeri".
"Saya bersama teman-teman menolak lagu ini (Padamu Negeri)," ujar Taufik.
Secara umum dia mengapresiasi isi lirik lagu tersebut. Namun, dia menilai dua baris terakhir, yakni "bagimu negeri jiwa raga kami" sangat bermasalah.
"Jiwa raga ini diberi karunia oleh Allah SWT, yang Maha Pencipta, dan jiwa ini kembali kepada Allah SWT, tidak pada yang lain," kata Taufik.
Lirik "Padamu Negeri" terdengar patriotik. Namun dia menyebut lirik tersebut sesat.
"Salah sekali (lirik yang itu), istilah ini musyrik," ucap Taufik.
Dia lalu mengajak pada para tamu undangan yang hadir untuk tidak mendengar lagi lagu tersebut. "Sebaiknya kita koreksi dengan tidak usah mendengar lagu ini," kata Taufik.
Berikut lirik lagu "Padamu Negeri":
Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami