Liputan6.com, Serang - Salah satu korban kecelakaan pesawat di Perth, Australia diidentifikasi sebagai warga negara Indonesia (WNI). Pihak berwenang menyebut identitasnya atas nama Endah Ari Cakrawati, dan sang pilot -- pasangannya -- Peter Lynch.
Pemenang runner-up I Putri Banten 2008 itu kabarnya sudah tinggal selama tujuh bulan bersama suaminya di Australia.
Advertisement
Sebelum pesawat yang ditumpanginya jatuh, kedua pasangan itu tengah menikmati masa-masa kebahagiaan sebagai pengantin baru yang menikah pada 2016 silam.
"Mereka nikah bulan lima. Mereka nikah secara agama. Di sana ikut suami, baru nikah sudah tujuh bulan, sudah pulang dua kali," kata Kosim, ayahanda dari almarhum Endah saat ditemui dikediamannya, Sabtu (28/01/2017).
Purnawirawan baret merah Kopassus dengan pangkat terakhir Peltu itu pun berkisah, bahwa Endah bersama suaminya akan mudik ke Indonesia bulan depan (Februari). Namun harapan itu kandas, sang putri tak akan pernah kembali menyambanginya dalam kondisi hidup.
"Tadinya kerja di Jakarta, setelah nikah ikut suami di sana. Tanggal 20 Februari mau pulang kesini (Banten)," tegasnya.
WNI Endah diketahui bekerja dengan Peter sebagai manajer investor dan public relations di Cokal, perusahaan batu bara asal Australia yang beroperasi di Indonesia, Tanzania, dan Mozambik.
Sebelumnya, ia juga pernah menjadi model dan MC di Indonesia. Karirnya di dunia hiburan dimulai saat ia menyabet gelar runner-up I Putri Banten 2008.
Dari profil LinkedIn-nya disebutkan jika Endah adalah lulusan S-2 Magister Manajemen di Universitas Indonusa Esa Unggul.
Pesan Terakhir
Endah merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Kosim dan Ernawati Ratu. Adiknya bernama Doni.
Pesan terakhir sekitar pukul 16.00 WIB sebelum peristiwa nahas terjadi. Kosim dihubungi oleh suami dari putrinya, Peter Lynch, yang menanyakan kabar sang mertua.
"Komunikasi terakhir Peter itu, nanya 'Gimana kabarnya Pak?' Sama ngirim foto-foto di pesawat," kata Kosim, ayahanda dari almarhum Endah, saat ditemui di rumah duka di Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, Jumat 27 Januari 2017.
Rencananya Kosim akan bertolak ke Australia pada Senin, 30 Januari 2017 untuk menjemput jenazah sang putri.