Liputan6.com, New York - Ribuan warga New York menggelar unjuk rasa di luar pagar Bandara Internasional John F. Kennedy, NY, Amerika Serikat pada Sabtu 28 Januari 2017. Para New Yorker protes terhadap Perintah Eksekutif Donald Trump terkait dengan mengembalikan para pengungsi dan melarang warga dari 7 negara muslim masuk AS.
Aksi unjuk rasa itu juga didominasi dengan kicauan senada di media sosial. Termasuk aktivis sekaligus pembuat film dokumenter Michael Moore yang meminta seluruh warga NY untuk keluar rumah.
Advertisement
"Semua orang di area NYC, mari kita menuju ke JFK Terminal 4, Sekarang!" tulisnya dalam Twitter @MMFLint.
Dan pada malam harinya, lebih dari 2.000 orang berkumpul di lokasi, memprotes kebijakan Trump. Aksi mereka membuat bingung petugas keamanan bandara JFK. Demikian dikutip dari LA Times, Minggu (29/1/2017).
Dalam unjuk rasa itu, ada yang berteriak "Let them in" atau biarkan mereka masuk. Sementara yang lain meneriakkan puisi Emma Lazarus yang terukir di dasar Patung Liberty, "Give me your tired, your poor, your huddled masses yearning to breathe free..."
Pada Sabtu 28 Januari pagi, 12 orang dari 7 daftar negara dibawa ke tahanan imigrasi setelah mendarat di JFK. Salah satunya adalah seorang warga Irak yang bekerja sebagai penerjemah bagi militer AS. Kemudian ia dibebaskan dan diperbolehkan masuk ke AS.
"Amerika itu dasarnya adalah kemanusiaan. Inilah jiwa AS sesungguhnya. Itulah mengapa aku meninggalkan negaraku dan pindah ke AS," kata penerjemah, Hameed Khalid Darweesh, kepada reporter setelah ia diperbolehkan masuk ke AS.
Sementara itu, dilansir Aljazeera, kelompok unjuk rasa berasal dari berbagai organisasi di New York. Termasuk Make the Road New York, Jews for Racial and Economic Justice (JFREJ), Black Latino Asian Caucus members dan The New York Immigration Coalition.