Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan larangan visa bagi tujuh negara berpenduduk mayoritas Islam, rupanya tak mendapatkan dukungan dari sejumlah perusahaan teknologi Amerika Serikat.
Selain pendiri sekaligus CEO Facebook Mark Zuckerberg, bos Apple Tim Cook juga tak mendukung kebijakan itu. Alasannya, Apple punya banyak karyawan dan partisipan yang terdampak kebijakan tersebut.
Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Business Insider, Minggu (29/1/2017), Cook sudah dua kali berkomunikasi dengan Trump. Pertama saat memberikan ucapan selamat kepada Trump dan kedua, saat pertemuan pemimpin perusahaan teknologi di Trump Tower.
Baca Juga
Advertisement
Selain karena banyak karyawan yang terdampak kebijakan Trump, Apple didirikan oleh Steve Jobs yang ayahnya merupakan imigran dari Suriah.
Gara-gara kebijakan larangan visa bagi tujuh negara itu pula, Cook menulis surat internal pada karyawannya di Apple. Berikut surat yang dikirimkan oleh Tim Cook kepada karyawannya.
Tim, dalam pembicaraanku dengan pemerintah di Washington pekan ini, aku mempertegas bahwa Apple sangat percaya dengan pentingnya imigrasi, baik untuk perusahaan maupun masa depan bangsa. Apple tak akan pernah ada tanpa imigrasi, apalagi berkembang dan berinovasi.
Aku mendengar (pendapat) kalian yang sangat prihatin atas perintah eksekutif yang dikeluarkan kemarin, membatasi imigrasi dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim. Aku berbagi keprihatinan dengan kalian. Ini bukan kebijakan yang kita dukung.
Ada banyak karyawan Apple yang terdampak langsung kebijakan imigrasi tersebut. Tim HR, Legal, dan Security sedang mengontak karyawan yang terdampak, dan Apple akan melakukan apa pun untuk mendukung mereka. Kita juga menyediakan sumber daya di AppleWeb bagi siapa pun yang ingin bertanya atau prihatin mengenai kebijakan imigrasi. Kita pun telah menghubungi White House untuk menjelaskan dampak negatif (kebijakan imigrasi) bagi karyawan dan perusahaan kita.
Seperti yang sering aku sebutkan, keragaman membuat tim kita lebih kuat. Dan satu hal yang aku tahu tentang orang-orang di Apple adalah empati dan dukungan untuk satu sama lain. Keragaman sangat penting untuk saat ini dan seterusnya. Aku percaya, aku bisa mengandalkan kalian semua untuk memastikan bahwa semua orang di Apple merasa diterima, dihormati, dan dihargai.
Apple sangat terbuka bagi siapa pun, tak peduli dari mana mereka berasal, bahasa yang digunakan, siapa yang dicintainya, atau bagaimana mereka beribadah. Karyawan kita merepresentasikan talenta-talenta terbaik di dunia dan tim kita berasal dari seluruh penjuru dunia.
Martin Luther King pernah berkata, "Kita mungkin datang dari perahu yang berbeda, tetapi kita ada di perahu yang sama sekarang."
(Tin/Why)