Liputan6.com, Batam - Tim DVI (Disaster Victim Investigation) Polda Kepri telah menampung 16 jasad tanpa nama yang ditemukan di perairan Kepri. Kabiddokes sekaligus Ketua Tim DVI Polda Kepri AKBP Djarot Wibowo menerangkan ke-16 jenazah itu terdiri dari 15 laki-laki dan satu perempuan.
Mereka semua kini ditempatkan di RS Bhayangkara. "Dari 16 jenazah, 13 ditemukan di perairan Bintan, tiga lainnya di perairan Nongsa (Batam)," kata Djarot di Rumah Sakit Bhayangkara, Batu Besar Batam, Sabtu, 28 Januari 2017.
Djarot menuturkan pihaknya mulai mengumpulkan data antemortem para jenazah. "Hari ini proses awal. Identifikasi jenazah sedang berjalan," ucap Djarot.
Ia mengungkapkan pihak rumah sakit sudah menerima telepon tentang kehilangan anggota keluarganya dari Surabaya dan Tulungagung. Ia meminta agar keluarga lain juga segera melapor ke instansi terakit jika merasa kehilangan anggota keluarga.
"Untuk memudahkan proses identifikasi," kata dia.
Djarot menyebut ada 20 orang petugas untuk mengidentifikasi jenazah. Untuk membantu proses identifikasi, pihaknya dibantu dua tenaga ahli forensik dari Universitas Indonesia (UI) dan teknisi forensik.
Baca Juga
Advertisement
Proses identifikasi perlu dipercepat mengingat kondisi jenazah mulai rusak. Meski begitu, RS Bhayangkara Polda Kepri memiliki fasilitas pendingin mayat yang baik sehingga jenazah tidak akan rusak meski disimpan dalam jangka lama.
Sementara itu, tiga jenazah terakhir ditemukan di perairan Bintan, tepatnya di Pantai Lagoi. Menurut Danlantamal IV TNI AL Laksma S Irawan, dua jasad di antaranya ditemukan terdampar di Pantai Lagoi sekitar pukul 08.30 WIB, Jumat, 27 Januari 2017, oleh petugas golf. Sedangkan, satu jasad lainnya ditemukan nelayan sekitar pukul 09.30 WIB.
Irawan belum memastikan jika belasan jenazah yang ditemukan itu terkait dengan kecelakaan kapal pengangkut TKI yang karam di perairan Johor, Malaysia. Namun, dugaan itu menguat karena arus laut saat ini bergerak dari utara menuju selatan.
Irawan telah menginstruksikan tim WFQR Lantamal IV dan jajaran Pos Angkatan Laut terus berkoordinasi dengan instansi terkait dalam penyelidikan perihal banyaknya penemuan jasad di wilayah Kepri.