Liputan6.com, Jakarta Anak Anda bisa saja bilang dia benar-benar ingin memiliki adik, namun, tambahan anggota keluarga baru yang berbeda, bisa membuat dia benar-benar bahagia: hewan peliharaan.
Setidaknya begitulah menurut sebuah studi baru dari University of Cambridge. Ketika para peneliti meminta 77 orang anak untuk menjabarkan hubungan mereka dengan hewan peliharaan dan anggota keluarga yang lain, mereka menemukan: anak-anak mendapatkan lebih banyak kepuasaan--dan lebih sedikit konflik--dengan hewan peliharaan dibanding saudaranya.
Advertisement
Dan walaupun laporan sebelumnya menemukan, anak laki-laki memiliki hubungan yang lebih erat dengan hewan peliharaannya dibandingkan anak perempuan, studi terbaru ini mengungkapkan sebaliknya. Anak perempuan dilaporkan lebih banyak berbicara dengan hewan peliharaan mereka, dan memberi nilai lebih tinggi sebagai teman. Hal ini mungkin menyiratkan, anak perempuan berinteraksi dengan peliharannya dengan cara yang lebih samar.
Para peneliti mengatakan, anak-anak berbicara atau ngobrol dengan hewan peliharaan mereka sama banyak dengan yang mereka lakukan bersama saudaranya. Dan karena peliharaannya tidak bisa menanggapinya secara verbal, anak-anak jadi merasa tidak dihakimi sehingga mereka jadi lebih bebas bercerita.
Ini bukanlah studi pertama yang membahas tentang keuntungan memiliki hewan peliharaan. Di tahun 2015 lalu, suatu studi berbeda dari University of Cambridge menemukan, anak-anak yang pernah mengalami perpisahan--misalnya karena kematian, perceraian, atau bentuk ketidakstabilan lain--memiliki ikatan yang lebih kuat dengan binatang peliharaannya.
Anak-anak yang memiliki hewan peliharaan juga memiliki kadar "tingkah laku prososial" yang lebih tinggi, yang termasuk hal-hal seperti menolong orang lain dan berbagai, ujar para peneliti.
Dan manfaat dari hewan peliharaan tidak hanya berlaku bagi anak-anak. Memiliki binatang peliharaan bisa menurunkan tekanan darah dan kolesterol. Mereka juga bisa membuat pemiliknya merasa lebih tidak kesepian--demikian menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Seperti dikutip dari Men's Health, Minggu (29/01/2017)
