Liputan6.com, Jakarta - Selama dua dekade, musik di Indonesia boleh dibilang banyak mengalami perubahan. Termasuk untuk urusan lirik.
Sedikit gambaran, kalau biasanya lirik-lirik yang dipakai band di era-90 lebih puitis, belakangan banyak band memilih lirik yang cenderung lugas.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini pun menjadi fenomena tersendiri setidaknya hingga lima tahun ini.
Meski demikian, band asal Jogja, The Rain tak memilih untuk larut dalam tren tersebut. Mereka mengaku punya alasan tersendiri untuk tetap membuat lirik-lirik yang bermakna dalam.
"Mungkin karena kita sudah terbiasa menulis lirik yang seperti ini, jadi saat membuat lagu baru, semuanya mengalir saja," ucap The Rain ketika berkunjung ke kantor Liputan6.com, SCTV Tower, Senayan City, Jakarta.
Pun begitu, ketika merumahkan karya-karya terbaru mereka dalam album Jabat Erat, The Rain tetap mempertahankan gaya liriknya yang sedikit puitis namun dekat dengan kehidupan sehari-hari.
"Saya yakin siapapun yang beli album Jabat Erat pasti akan dapat lagu yang mewakili keadaannya saat ini," tegas sang pemain bas, Ipul.
Jabat Erat sendiri saat ini dijual secara eksklusif di situs resmi The Rain. Album ini juga memuat trilogi lagu The Rain sebelumnya yaitu "Terlatih Patah Hati", "Gagal Bersembunyi", dan "Penawar Letih".