Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan kembali menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) pemberdayaan masyarakat gratis di sektor transportasi.
Porsi untuk peserta diklat untuk sektor pelayaran disiapkan paling banyak dibadingkan sektor udara dan darat. Dari kuota sebanyak 48.335 peserta, untuk laut 45.435 peserta, untuk darat sebanyak 1.485 peserta, dan penerbangan sebanyak 1.415 peserta.
“Kuota sektor pelayaran lebih besar karena kebutuhan SDM di sektor transportasi laut memang sangat besar. Itu untuk memenuhi kebutuhan pelabuhan, peti kemas, hingga pelayaran, apalagi pemerintah saat ini sedang membangun tol laut,” ungkap Dr. Wahju Satrio Utomo, Kepala BPSDM Kementerian Perhubungan.
Pria yang akrab disapa Tommy ini mengungkapkan pihaknya juga memberikan kesempatan kepada anak-anak dari prajurit TNI/Polri yang tertarik untuk bekerja di sektor transportasi untuk ikut program diklat gratis. Kesempatan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dukungan TNI/Polri selama ini.
“TNI dan Polri selama ini mendukung dan membantu kegiatan pendidikan dan pelatihan di sekolah taruna. Oleh karena itu, kita beri kesempatan pada putra putri TNI/Polri yang berminat ikut diklat,” ujarnya.
Selain kerja sama dengan TNI/Polri, Tommy mengungkapkan pihaknya akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
“Sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi, kita akan memperluas kerja sama dengan pihak lain di dalam rangka menciptakan SDM transportasi yang berkualitas, antara lain bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia”, ungkapnya.
Baca Juga
Advertisement
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menekankan pentingnya menciptakan SDM yang berkualitas dan meminta BPSDMP untuk terus bekerja sama dengan pihak terkait, sebagaimana diungkapkannya pada peresmian gedung serba guna PIP semarang beberapa waktu lalu.
“Tentu saya senang dan berharap para lulusan Program Pemberdayaan Masyarakat yang telah dididik oleh PIP yang bekerjasama dengan UGM dan Undip dapat bekerja dengan baik. Tentunya mereka juga perlu menerapkan prinsip-prinsip bekerja di kapal dengan baik pula,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui bahwa Menteri Budi Karya Sumadi, menargetkan BPSDMP melaksanakan diklat untuk 1 juta orang pada periode 2017-2018, dimana 100.000 diantaranya adalah diklat gratis bagi masyarakat di daerah berkesenjangan.
Diklat pemberdayaan masyarakat ini diutamakan kepada masyarakat golongan tidak mampu, daerah-daerah yang memiliki kesenjangan tinggi, dan pulau-pulau terpencil, hal ini dilakukan sebagai bentuk kongkrit implementasi program nawacita pemerintah.
Rincian kuota dan sekolah pelaksana diklat adalah Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang diberikan sebanyak kuota 6.150 peserta. PIP Makassar 6.000 peserta, BP2IP Barombong 4.175 peserta, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar 150 peserta, Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Jayapura 540 peserta, BP2IP Sorong 2.150 peserta, BP2IP Minahasa Selatan 720 peserta.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Bali 600 peserta, ATKP Surabaya 150 peserta, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya 6.000 peserta, Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (BP3) Banyuwangi 40 peserta, Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun 185 peserta, Politeknik Keselamatan dan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal 340 peserta, BP2IP Tangerang 5.800 peserta, BP2IP Padang Pariaman 3.150 peserta, Balai Diklat Transportasi Laut (BP2TL) dengan 180 peserta, Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi 180 peserta, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta 6.000 peserta, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug 150 peserta, BP3 Curug 120 peserta, BP2TD Palembang 180 peserta dan BP3 Palembang 145 peserta.
Powered By:
BPSDM Kementerian Perhubungan