Jarang Berolahraga Bikin Kita Cepat Pikun?

Penyakit demensia mengintai orang-orang yang malas berolahraga.

oleh Adanti Pradita diperbarui 30 Jan 2017, 10:00 WIB
Orang yang jarang berolahraga berpotensi mengidap penyakit kelainan otak demensia.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian selama lima tahun di Kanada mengungkap fakta bahwa berolahraga sangatlah penting untuk mencegah diri dari kecenderungan mengidap penyakit demensia.

Demensia adalah salah satu gejala dari kelainan pada otak yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif secara drastis. Pasalnya penderita demensia akan mengalami kesulitan memahami suatu hal, bahasa, penalaran logis serta daya ingat menurun secara signifikan.

Orang yang menghabiskan lebih banyak waktu dalam hidupnya duduk di depan komputer dan televisi daripada beraktivitas di luar guna mengeluarkan keringat, sangat berpotensi mengalami penyakit ini.

Penyakit sering lupa atau pikun yang terjadi pada orang lansia ini bisa dialami oleh bahkan mereka yang usianya masih tergolong muda apabila enggan berolahraga.

“Kurang aktif atau malas berolahraga bisa sepenuhnya menghilangkan efek protektif pada gen kita sehingga lebih rentan terhadap segala macam penyakit,” Pemimpian penelitian di McMaster University, Hamilton, Ontario, Kanada, Jennifer Heisz menerangkan, seperti dikutip dari Webmd, Senin (30/1/2017).

Ia melanjutkan, “aktivitas penggerak fisik seperti berolahraga memiliki pengaruh besar terhadap risiko seseorang menderita demensia, sama halnya seperti genetik kita.”

Heisz berpendapat, manusia memang tidak bisa mengubah gen mereka, namun mereka bisa mengubah gaya hidup mereka supaya kesehatan psikis dan fisik terpelihara sepanjang waktu. Cukup olahraga jalan kaki tiga kali sehari secara rutin jika ingin terhindar dari potensi menjadi pikun atau menderita demensia.

“Tidak perlu menjadi seorang atlet untuk menjamin kesehatan fungsi otak, cukup aktivitas kecil seperti jalan kaki yang dilakukan dengan rajin setiap hari,” tutup Heisz.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya