Laporan Keuangan Emiten Angkat Laju IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak di zona positif pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Jan 2017, 06:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak di zona positif pekan ini. Laju IHSG dipengaruhi oleh data laporan keuangan emiten.

Analis PT Samuel Sekuritas Muhammad Alfatif mengatakan, laporan keuangan emiten tahun 2016 diperkirakan cenderung membaik. Hal tersebut dipengaruhi oleh harga komoditas yang cenderung menguat di tahun 2016. Apalagi, Indonesia masih bergantung pada komoditas sebagai penopang perekonomian.

Indikator membaiknya kinerja emiten salah satunya ialah dirilisnya laporan kinerja PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Bank pelat merah tersebut membukukan laba yang cukup baik di tahun 2016.

"Jadi situasinya sekarang kan kita menunggu laporan keuangan tahunan," kata dia di Jakarta, Senin (30/1/2017).

Kemudian, data-data perekonomian dalam negeri diperkirakan juga membaik. Data inflasi yang biasa rilis awal bulan diperkirakan akan relatif terjaga.

Pekan ini, Alfatih memperkirakan IHSG akan bergerak di support 5.250 dan resistance 5.350. Menurut dia, IHSG akan berupaya menembus resistance untuk kemudian bergerak ke level yang lebih tinggi.

"Indeks kita mungkin akan menguji 5.350. Di sana penentuannya apakah melanjutkan apakah koreksi. Kalau melampaui 5.350 ada potensi melampau level kemarin 5.400-5.500," jelas dia.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG cenderung tertekan pada pekan ini. Gerak IHSG diperkirakan pada support 5.263 dan resistance 5.350.

Lanjar merekomendasikan saham untuk dicermati pelaku pasar antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).

Untuk diketahui, IHSG naik 1,11 persen dari 5.254,31 ke 5.312,84 pada perdagangan saham pekan lalu (16-20 Januari 2017). Sejalan dengan itu, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 1,13 persen dari sebelumnya Rp 5.705,34 triliun menjadi Rp 5.770,04 triliun.

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, rata-rata volume transaksi mengalami kenaikan yang tinggi. Tercatat, rata-rata volume transaksi perdagangan naik 65,90 persen dari 12,83 miliar saham menjadi 21,29 miliar saham.

"Rata-rata nilai transaksi saham harian selama sepekan naik 17,69 persen Rp 6,32 triliun dari Rp5,37 triliun di pekan sebelumnya," kata dia.

Kemudian, rata-rata frekuensi meningkat 14,78 persen dari 297 ribu kali menjadi 340,89 ribu kali transaksi. Sepanjang pekan lalu, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 732 miliar. "Sepanjang tahun ini investor asing mencatatkan beli bersih Rp379,9 miliar," imbuh dia.

Lebih lanjut, kepemilikan saham investor domestik sendiri telah mencapai 45,88 persen. Jumlah tersebut menjadi persentasi tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

"Jumlahnya merupakan persentase investor domestik tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Capaian persentase investor domestik tertinggi dalam rentang 10 tahun terakhir sebelumnya terjadi pada 2012 dengan persentase 41,2 persen," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya