Liputan6.com, Mataram - Pemerintah Provinsi NTB menggelar rapat kordinasi mendadak menyusul kecelakaan bus pariwisata yang jatuh ke jurang hingga menewaskan dua wisatawan di Bukit Malimbu, Lombok Utara pada Sabtu, 28 Januari 2017.
Rapat tersebut berlangsung di ruang sekda dan melibatkan sejumlah institusi terkait seperti DPM-PTSP, Dinas pariwisata, Dinas perhubungan, Ditlantas Polda, Asosiasi Travel Agent (ASITA), Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), Organda, Forum Lalulintas NTB, dan beberapa SKPD yg terkait.
"Iya benar, hari ini kita adakan rapat koordinasi sekaligus membahas segala angkutan yang ada di Lombok, terutama angkutan travel," ujar Yusron Hadi, juru bicara Gubernur NTB, Senin (30/1/2017).
Yusron menambahkan, rapat koordinasi dengan berbagai institusi ini dinilai sangat penting dilakukan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Apalagi, pihak pemprov berencana menertibkan kendaraan berpelat luar daerah NTB.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kecelakaan pekan lalu, bus pariwisata pengangkut puluhan wisatawan yang hendak menuju Pelabuhan Penyeberangan Bangsa yang nahas itu bukan berpelat DR, tetapi berpelat L.
"Kita akan bahas tuntas, termasuk penertiban angkutan wisata berplat luar daerah," kata dia.
Sebelumnya, sebuah bus pariwisata yang mengangkut 23 wisatawan lokal asal Cirebon jatuh ke jurang sedalam 7 meter di bukit Malimbu, Lombok Utara dalam perjalanan ke pelabuhan penyebrangan Bangsal-Gili Trawangan.
Akibat kecelakaan tersebut dua orang penumpang asal Cirebon meninggal dunia, sementara puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka.