Tanjung Priok Jadi Hub Internasional, Biaya Logistik Bisa Turun

Penunjukan Priok sebagai hub internasional ini maka pelayaran ke Jepang dan beberapa negara di dunia tidak perlu melalui Singapura.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 30 Jan 2017, 13:47 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menetapkan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai hub internasional. PT Pelindo II (Persero) sebagai pengelola Tanjung Priok memaparkan bahwa dengan terpilihnya pelabuhan tersebut sebagai hub internasional akan bisa menghemat biaya logistik.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengungkapkan penunjukan Priok sebagai hub internasional ini maka pelayaran ke Jepang dan beberapa negara di dunia tidak perlu melalui Singapura.

"Jadi nanti akan terjadi kargo konsolidasi, kapal besar bisa masuk, biaya logistik murah, dan secara national interest kita bisa berkompetisi dengan Singapura," kata Elvyn di Kantor Menko Perokonomian, Jakarta, Senin (30/1/2017).

Dipaparkan Elvyn, akan ada pelayaran langsung dari Priok ke beberapa kota di negara-negara Asia, mulai dari Osaka di Jepang dan beberapa kota di Taiwan.

Selama ini, pelayaran dari Indonesia melalui Singapura jika ingin ke Jepang. Namun dengan adanya penunjukan hub ini, maka biaya pengangkutan diklaim lebih murah.

"‎Palembang kalau mau ke Jepang via Singapura itu bisa lebih mahal ketimbang via Tanjung Priok. Penghematannya sekitar Rp 1,5 juta. Daerah lain juga bervariasi. Berkisar antara Rp 1-1,5 juta per kontainer," tegas Elvyn.

Untuk saat ini Priok diklaim Elvyn paling mumpuni dari segi infrastruktur. Nantinya peran hub internasional ini juga akan diperankan di Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bitung. Kedua pelabuhan tersebut saat ini tengah dalam pengembangan, dan ditargetkan akan selesai pada 2019. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya