PBNU: Larang Imigran Muslim, Donald Trump Bikin AS Dikucilkan

Untuk Indonesia, tidak ada pengaruhnya dengan kebijakan Donald Trump. Sebab menurutnya, dari sisi ekonomi Indonesia memiliki segalanya.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 30 Jan 2017, 18:13 WIB
Ini himbauan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj terkait permintaan maaf Gubernur DKI Jakarta, Ahok. (Foto: Sihabuddin.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menilai kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang melarang masuknya imigran dari tujuh negara berpenduduk muslim akan membawa dampak tersendiri bagi negeri Paman Sam itu.

"Rugi negara AS sendiri, nanti AS akan dikucilkan," kata dia, di Jakarta, Senin (30/1/2017).

Untuk Indonesia, kata Said, tidak ada pengaruhnya dengan kebijakan Donald Trump tersebut. Sebab menurutnya, dari sisi ekonomi Indonesia memiliki galanya.

"Tidak ada, kita tidak butuh-butuh amat AS, kita negara agraria, maritim dan negara yang mempuyai tambang yang luar biasa, kita mengelola benar, kita tidak butuh siapa-siapa, mereka yang butuh kita yang menjadikan pasar untuk mereka," beber dia.

Sementara dari sisi investasi, ia menilai masih banyak negara lain yang mau menginvestasikan di Indonesia.

"Kita tidak butuh-butuh amat, investasi dari Jepang lancar, China, Korena, seandainya kita ditolak oleh mereka (AS) kita masih bisa hidup, minyak ada, maritim ada, apa yang kurang dari kita," ucap dia.

Kendati demikian, Said melihat kebijakan Donald Trump tersebut akan menimbulkan intoleransi di seluruh dunia.

"Dari awal kampaye dan pidato yang disumpah menjadi Presiden sudah berbau intoleran," tandas Said.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya