Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan realisasi investasi di sektor ESDM dari data BKPM sebesar Rp 95,7 triliun. Sedangkan komitmen investasi di sektor tersebut mencapai Rp 502 triliun, sehingga Rp 406,3 triliun sisanya belum tergarap oleh BKPM.
Saat Peresmian Izin Investasi 3 Jam, Jonan mengatakan, komitmen investasi di sektor minyak dan gas (migas) mencapai Rp 276 triliun di 2016. Sub sektor ketenagalistrikan dan panas bumi Rp 135 juta, sub sektor minerba Rp 91 triliun.
"Jika berkenan BKPM lebih pro aktif mendorong semua perizinan setelah dari sini bisa lebih cepat. Karena komitmen tadi nilainya Rp 502 triliun, kalau sekarang Rp 95,7 triliun, maka Rp 406 triliun jika didukung perizinan, seharusnya 3 tahun tidak mengundang siapa-siapa, lumayan ini. Daripada kejar terus komitmen investasi, tapi yang sudah ada realisasinya pelan," terang dia di kantornya, Jakarta, Senin (30/1/2017).
Sepanjang 2016, berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi investasi di sektor ESDM mencapai Rp 347,85 triliun atau setara dengan US$ 26,76 miliar. Sementara target investasi di sektor ESDM tahun ini sekitar US$ 43 miliar, dengan nilai terbesar dari sektor migas sekitar US$ 22 miliar.
BKPM sebelumnya sudah meluncurkan layanan izin investasi 3 jam bagi investasi infrastruktur di sektor ESDM. Ada 9 perizinan yang mendapat layanan izin 3 jam dari rata-rata yang memakan waktu 20 hari-40 hari kerja.
Baca Juga
Advertisement
"Inovasi layanan izin investasi 3 jam di sektor ESDM diharapkan dapat mendukung pencapaian target investasi sektor ESDM pada 2017 diperkirakan US$ 43 miliar atau Rp 568 triliun (termasuk kegiatan hulu migas)," papar Jonan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong menargetkan investasi di sektor ESDM sekitar Rp 340 triliun di 2017 dari proyek kelistrikan, pertambangan, minyak dan gas (migas), dan lainnya. Target tersebut sekitar 50 persen dari total patokan target investasi nasional Rp 678,8 triliun sepanjang tahun ini.
"Target investasi sektor ESDM sekitar 20-50 persen dari total investasi nasional Rp 678,8 triliun. Kalau 20 persennya sekitar Rp 140 triliun dan Rp 340 triliun kalau 50 persen," ucapnya.
Data BKPM menunjukkan, realisasi investasi di sektor ESDM 2016 sebesar Rp 95,7 triliun dengan serapan tenaga kerjaa 84.254 orang. Sementara investasi sektor ESDM (di luar kegiatan hulu migas) mencapai Rp 490 triliun atau 21 persen dari total realisaasi investasi yang masuk pada 2012-2016.
Realisasi investasi di sektor ESDM disumbang dari sektor ketenagalistrikan Rp 229,4 triliun, sektor pertambangan batu bara Rp 71,4 triliun, pertambangan logam mulia Rp 67,4 triliun, pertambangan logam lainnya selain besi Rp 38,8 triliun, jasa pertambangan migas Rp 21,3 triliun, dan sektor ESDM lainnya Rp 61,7 triliun.
Menurut Lembong, minat investasi di sektor ESDM besar sekali, baik di Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun lalu. Investasi infrastruktur di ESDM selalu menempati urutan top 100 proyek yang paling banyak digarap investor.
"Lumayan kaget saya, proyek listrik, migas, banyak sekali. Jadi berdasarkan data izin prinsip, investor sudah mendaftarkan rencana bisnisnya dengan nilai Rp 200 triliun. Ada dari Jepang, China, AS, sebagian Eropa, juga banyak pemain di sektor listrik melakukan ekspansi," terang mantan Menteri Perdagangan itu. (Fik/Gdn)