3 Risiko yang Dihadapi Wanita Saat Menunggu untuk Hamil

Tatkala menunggu untuk hamil, ada risiko yang harus dihadapi wanita.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 30 Jan 2017, 18:46 WIB
Risiko berikut ini yang dihadapi wanita menunggu untuk hamil.

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda mendengar jam biologis? Jam biologis bukan hanya berbicara soal waktu yang tepat bagi wanita untuk melahirkan. Tapi situasi ini merupakan kondisi yang harus dihadapi wanita ketika menunggu untuk hamil.

Misal, jumlah telur terus yang berkurang seiring bertambahnya usia. Melansir laman Fox News, Senin (30/1/2017), para ahli pun menimbang risiko lainnya yang mungkin Anda hadapi bila Anda menunggu untuk hamil.

1. Anda akan kehilangan telur.

Seperti yang telah disebutkan di atas, wanita dilahirkan dengan jumlah telur yang terbatas. Dalam tiap siklus menstruasi, wanita akan kehilangan beberapa telur. Dengan telur yang lebih sedikit, maka kesuburan menurun.

"Kesuburan biasanya menurun seiring bertambahnya usia dan sering kali wanita mulai melihat tanda-tanda pertama dari kesuburan berkurang pada usia 32 tahun, secara definitif pada usia 35 tahun dan paling jelas terasa setelah usia 40 tahun," kata Alyssa Dweck, seorang ginekolog di New York dan asisten profesor klinis di Mount Sinai School of Medicine.

Itu sebabnya jika Anda tidak dapat hamil pada usia 35 tahun saatnya berbicara dengan dokter kandungan Anda, untuk melihat apakah ia dapat membantu mengoptimalkan peluang Anda untuk hamil, kata Mary Jane Minkin, profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Yale Medical School.


Risiko keguguran

2. Anda bisa memiliki peningkatan risiko keguguran atau genetik abnormal.

Alyssa mengatakan, telur yang menempel di rahim sesuai usia Anda rentan terhadap perubahan genetik, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko keguguran. Mayoritas janin mengalami keguguran genetik secara abnormal.

Selain itu, perubahan genetik dapat menyebabkan masalah lain berupa meningkatknya sindrom down (gangguan genetika yang menyebabkan perbedaan kemampuan belajar dan ciri-ciri fisik tertentu) bersamaan dengan gangguan lain.


Risiko kesehatan diri sendiri

3. Anda memiliki peningkatan risiko masalah kesehatan diri sendiri.

Berita buruknya, kondisi komplikasi medis juga ditemukan lebih tinggi pada ibu yang lebih tua, termasuk peningkatan risiko hipertensi, diabetes, dan kelahiran prematur. Ada hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk memerangi beberapa masalah ini.

Jika Anda turun berat badan mendekati berat badan ideal Anda dan sering berolahraga, tekanan darah terjaga stabil.

Jika Anda ingin punya anak dan mengantisipasi punya anak pada usia yang lebih tua, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah berdiskusi dengan dokter kandungan sesegera mungkin.

Mary menyarankan, memulai berdiskusi dengan dokter sekitar usia 32 tahun, "dalam upaya untuk memberikan perlindungan terbesar bagi wanita yang mungkin ingin menunda memiliki anak dan ingin tahu pilihan mereka soal punya anak."

Cara ini juga memberikan pengaruh pada wanita yang ingin melakukan kriopreservasi (proses penghentian sementara sel yang hidup) atau pembekuan telur dan in vetro fertilization (IVF, program bayi tabung).

"IVF sekarang sangat sukses. Bahkan IVF sering menjadi langkah pertama dalam membantu wanita yang lebih tua untuk hamil meskipun sudah berusia," jelas Alyssa.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya