Liputan6.com, New York Burger memang menjadi makanan siap saji yang praktis dan disukai hampir semua orang. Namun, bila Anda terlalu banyak makan burger, bukan hanya berisiko kanker payudara, melainkan peradangan usus. Hal ini terkait isi burger yang terbuat dari olahan daging merah yang dipanggang.
Baca Juga
Advertisement
Dua studi baru menemukan, pertama, daging merah dapat meningkatkan risiko peradangan usus. Kedua, hasil menemukan hubungan antara tingginya tingkat memanggang daging dengan kematian dini di kalangan penderita kanker payudara.
Kesimpulan dua penelitian menyatakan, memasak daging pada suhu tinggi menghasilkan senyawa inflamasi (peradangan) dan karsinogenik.
Sebelumnya, daging yang dimasak pada suhu tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan diabetes (pada penelitan terbaru).
Peradangan usus akut
Peradangan usus akut
Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Gut pada 9 Januari 2017 melihat dampak potensial dari daging merah, unggas, dan asupan ikan pada risiko seseorang yang mengembangkan divertikulitis (peradangan usus), suatu kondisi kantong kecil pada lapisan usus yang meradang, ditulis dari Health, Senin (30/1/2017).
Penderita yang mengalami divertikulitis lebih dari 200 ribu yang dirawat inap tiap tahun dan kasus terbaru sedang berkembang di kalangan anak muda.
Peneliti menganalisis kesehatan dan catatan diet hampir 46.500 orang dengan mengambil bagian dalam studi nasional. Sebanyak 764 pria berpotensi mengalami kondisi peradangan akut.
Dilihat dari faktor merokok, olahraga, penggunaan obat, dan asupan serat, peneliti menemukan, orang-orang yang makan daging memiliki peningkatan risiko 58 persen menderita divertikulitis dibandingkan dengan mereka yang makan sedikit daging.
Tiap porsi harian dari daging merah akan meningkatan risiko 18 persen meskipun risiko akan memuncak bila makan enam porsi seminggu.
Advertisement
Bakteri di usus terganggu
Mengubah keseimbangan bakteri di usus
Andrew Chan, direktur Gastrointestinal Training Program di Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat mengatakan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dengan tepat bagaimana daging merah terkait dengan divertikulitis.
Namun, studi menunjukkan, konsumsi yang tinggi akan mengubah keseimbangan bakteri dalam usus, yang dapat memengaruhi respon kekebalan tubuh dan rentan terhadap peradangan.
Demi mencegah peyakit berbahaya dari daging yang dipanggang, para peneliti menyarankan untuk mengganti satu porsi harian daging merah dengan ikan atau unggas sehingga bisa menurunkan risiko divertikulitis sebesar 20 persen.