Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Kebijakan Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor bagi Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM) di Sentra Kerajinan Tembaga Tumang, Boyolali, Jawa Tengah.
Dengan menggunakan fasilitas ini, biaya produksi bisa turun hingga 25 persen. "Bahan baku bisa beli langsung, biaya pajak impor dihilangkan, biaya masuk juga hilang," kata Jokowi di Boyolali, Jaw Tengah, Senin (30/1/2017).
KITE IKM yang merupakan produk dari kebijakan paket ekonomi tahap pertama memiliki beragam keuntungan yang dapat mendukung IKM untuk meningkatkan daya saing di dunia internasional.
Baca Juga
Advertisement
"KITE IKM bisa meningkatkan efisiensi biaya produksi hingga 25 persen," imbuh dia.
Efisiensi menjadi salah satu faktor penting dalam usaha ekspor impor. Bila biaya dapat ditekan, daya saing produk nasional dengan luar negeri bisa dapat bersaing.
"Kalau tidak seperti itu ya sampai kapan pun kita sulit bersaing dengan negara lain. Ekspor memang kita dorong dengan cara efisiensi di semua sisi pembiayaan," tambah Jokowi.
Kontribusi IKM Indonesia terhadap ekspor nasional masih relatif rendah jika dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. Kontribusi sektor IKM terhadap ekspor Indonesia tahun 2015 hanya 15,8 persen, jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara sekawasan di Asia Tenggara.
Jokowi kemudian memerintahkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk menjalin kerja sama dengan sejumlah pendesain internasional. Sehingga produk dalam negeri tidak ketinggalan dari sisi desain dan model produk.
"Saya tadi bisik ke Menteri Perindustrian untuk dicarikan desainer yang di Tumang dulu, bisa dari Italia atau Prancis sehingga desain jangan monoton. Tiap tahun desain bisa berubah-ubah," ucap Jokowi.
Presiden pun berharap dengan peluncuran KITE IKM dapat menggairahkan para pelaku IKM untuk terus menggiatkan sektor usahanya dan bersaing dengan pengusaha dari negara lain.
Selain itu, pemerintah juga berharap KITE IKM dapat menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto.
"KITE IKM ini kita harapkan dapat memberikan dorongan, memberikan motivasi, karena kalau ini nanti benar-benar berjalan paling tidak 'cost', biaya produksi, yang ada di usaha kecil dan usaha menengah kita menjadi bisa ditekan turun," tutur dia.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Enggiartasto Lukita, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.