Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polsek Penjaringan masih mendalami motif IK memasang bendera yang diduga ISIS di depan rumahnya di kawasan Jalan Lempuk, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Saat ini pemeriksaan intensif terhadap IK dilakukan di markas Polsek Penjaringan. Dari pemeriksaan sementara, IK mengaku mendapatkan bendera tersebut di Monas saat aksi damai 212.
"Dilakukan interograsi terhadap IK bahwa itu bendera didapat dari Monas. Dipasang setelah pulang kegiatan dari aksi damai tanggal 2 Desember 2016 di Monas, Jakarta Pusat," kata Kabag Humas Polres Jakarta Utara Kompol HM Sungkono di kantornya, Senin (30/1/2017).
Advertisement
Selain memeriksa IK, penyidik juga memanggil dan memeriksa beberapa saksi. Salah satunya saksi SA usia 67 yang mengaku sudah melihat bendera tersebut beberapa waktu lalu.
Polisi juga sudah menggeledah kediaman IK. Dari situ polisi menyita barang-barang milik IK. Barang itu berupa dua bilah Golok, satu bilah arit, satu bendera diduga bendera ISIS, satu tiang bambu, satu buah KTP, satu buah SIM C, satu buah STNK motor bernomor polisi B 6616 CYT Suzuky Smash biru, dan satu HP merk Nokia.
"Ada juga baju seragam putih ormas bergambar ormas," tambah Sungkono.
Belum jelas apa yang menjadi motif IK memasang bendera yang diduga ISIS itu tepat di bawah bendera Merah Putih yang diikatkan di bambu di depan rumahnya.
"Masih melakukan cek TKP, dan pelaku masih dilakukan penyelidikan," tandas Sungkono.