Liputan6.com, Detroit - Honda dan General Motors (GM) akan bekerja sama memproduksi hydrogen fuel-cell system di Amerika Serikat (AS), pada 2020 nanti. Pengumuman ini mereka sampaikan di Kota Otomotif Detroit, Senin (30/1) kemarin.
Dilaporkan Reuters, kerja sama ini berbentuk perusahaan patungan (joint venture). Keduanya berinvestasi sebanyak US$ 85 juta, angka yang telah disepakati pada Juli 2013, saat keduanya meneken kontrak kerja sama untuk pertama kali.
Baca Juga
Advertisement
Kerja sama pengembangan teknologi fuel-cell ini juga menjadi yang pertama di industri otomotif. Sebelumnya telah terjalin beberapa kerja sama terkait dengan mobil otonomos. Honda dan GM menyebut ini sebagai Fuel Cell System Manufacturing.
Dalam joint venture ini, keduanya akan saling bahu-membahu mengembangkan teknologi penyimpanan hidrogen, serta teknologi fuel-cell. Teknologi ini diharapkan akan dapat diaplikasikan pada kendaraan masing-masing.
Teruhiko Tatebe, juru bicara Honda, mengatakan bahwa AS dipilih karena di sanalah pasar terbesar untuk mobil fuel-cell. "Jadi kami memutuskan untuk mengkonsolidasikan operasi manufaktur kami ke salah satu lokasi di sana," ujarnya.
Fuel Cell System Manufacturing akan dipimpin oleh dewan direksi yang terdiri atas tiga eksekutif dari Honda dan GM, termasuk chairperson on rotation. Seorang presiden juga akan ditunjuk. Posisi ini akan dirotasi dalam jangka waktu tertentu.
Sebelum menjadi pepolor kerja sama pengembangan fuel-cell, GM dan Honda telah terlebih dulu menjalin kerja sama dalam hal produksi powertrains pada 1999. Saat itu Honda memproduksi 50 ribu mesin V6 untuk GM. Sementara GM mensuplai mesin Diesel.