Liputan6.com, Paris - Organisation Internationale des Constructeurs d'Automobiles (OICA) akhirnya merilis data produksi mobil di seluruh dunia, Senin (30/1) kemarin. Melalui data resmi ini, diketahui bahwa Volkswagen (VW) akhirnya berhasil "mengkudeta" Toyota dari posisi teratas, setelah berhasil memuncaki klasemen empat tahun berturut-turut.
Melansir Reuters, produksi mobil Toyota, termasuk di dalamnya Lexus, Daihatsu, dan Hino sebagai anak perusahaan, mencapai angka 10,18 juta unit, atau naik 0,2 persen dibanding tahun 2015. Sementara VW berhasil membuat 10,3 juta unit mobil.
Bagi VW, Tiongkok adalah kunci. Pasar inilah yang berkontribusi sangat besar terhadap capaian mereka. VW, bersama General Motors (GM), begitu dominan di sana. Di negara itu VW bahkan membuat mobil tiga kali lebih banyak ketimbang Toyota.
Baca Juga
Advertisement
Kondisi ekonomi dalam negeri Tiongkok juga turut menyumbangkan sentimen positif. Di sana pertumbuhan ekonominya mencapai 15 persen, jauh lebih besar ketimbang pasar lain.
Perlu dicatat, angka-angka yang dikeluarkan OICA ini adalah data wholesales, atau jumlah mobil yang didistribusikan dari pabrik ke dealer-dealer, bukan yang sampai ke tangan konsumen. Sementara itu, menurut Wall Street Journal, idealnya angka yang dipakai untuk mengukur besar atau tidaknya pabrikan adalah angka retail (dari dealer ke konsumen).
Salah satu alasannya fakta bahwa pabrikan-pabrikan tidak hanya membuat kendaraan atas nama merek mereka sendiri. Bahkan Toyota sendiri misalnya, menurut sumber yang sama, juga membuat ratusan ribu mobil atas nama perusahaan lain.
Melalui Daihatsu, Toyota membuat mobil untuk merek mobil asal Malaysia, Perodua. Angkanya lumayan besar, sekira 200-an ribu lebih tahun lalu.
Lebih menarik lagi, meski secara resmi ditetapkan sebagai yang terbesar, ternyata nilai saham VW di pasar modal hanya setengah dari Toyota.