Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyatakan, sebanyak 16.295 putra putri Indonesia telah menerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Program beasiswa LPDP dibiayai dari penerimaan pajak seluruh masyarakat Indonesia.
Sri Mulyani menuturkan, dalam Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi), pendidikan merupakan solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut, LPDP dibentuk 5 tahun lalu dengan satu tujuan investasi di sumber daya manusia (SDM).
"Mewujudkan Nawa Cita ini tidak mudah, tidak hanya soal uang. Karena sejak LPDP didirikan dengan anggaran Rp 1 triliun, kita ingin menjaring anak-anak mudah Indonesia yang punya kemampuan di bidang akademik, tapi tidak mampu ke jenjang lebih tinggi, sehingga membutuhkan beasiswa," jelas dia saat memberi sambutan di acara LPDP Edufair 2017 di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Baca Juga
Advertisement
Sri Mulyani menceritakan mimpinya untuk menyekolahkan putra putri Indonesia ke sekolah atau universitas terbaik di seluruh dunia. Hal itu sudah lebih dulu diaplikasikan negara lain, terutama di ASEAN sehingga Indonesia perlu mengikuti jejak mereka.
"Nah sesudah LPDP didirikan, awalnya anggaran Rp 1 triliun tapi sekarang Rp 2,5 triliun, jadi total dana kelolaan LPDP sampai sekarang Rp 22,5 triliun. Kita tidak menggunakan anggaran untuk dihabiskan, tapi investasi dengan bunga yang dimiliki untuk bisa menyekolahkan anak-anak," ujar dia.
Hingga saat ini, Sri Mulyani mengakui, LPDP sudah mengirimkan 16.925 penerima beasiswa ke berbagai perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri. Dari jumlah itu, sebanyak 10.523 mahasiswa S2 dan sekitar 3.864 program doktor S3.
"Beasiswa ini dari hasil pajak Indonesia, yang kita kolek serupiah demi serupiah dengan susah payah. Bukan uang yang datang dari langit, tapi dengan senang hati kita berikan ke anak-anak Indonesia yang punya cita-cita dan ambisi membangun Indonesia ke depan," kata dia.
"Itu 16.295 tidak banyak dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang 250 juta jiwa. Jadi beasiswa ini harus dirasakan sebagai pemihakan yang luar biasa, dan keberuntungan bagi penerima yang patut disyukuri," tambah Sri Mulyani.