Liputan6.com, Jakarta - Star Wars merupakan sebuah film seri bertajuk science fiction yang populer di dunia. Sampai saat ini, tayangan tersebut bahkan masih terus diproduksi.
Ketenaran film tersebut senada dengan maraknya bisnis seputar karakter dan benda luar angkasa yang diperkenalkan di film itu. Bagi para penggemarnya, tentu keberadaan Death Star tidaklah asing.
Advertisement
Dalam film Star Wars: The Force Awakens yang tayang tahun 2015 tersebut, Death Star merupakan sebuah planet mematikan yang dapat membunuh. Namun belakangan kian populer setelah NASA merilis sebuah gambar planet yang serupa dengan benda angkasa luar dalam film itu.
Dilansir dari situs Popular Science, Rabu (1/2/2017), gambar yang dilansir NASA itu tak lain adalah penampakan bulan di Saturnus yang terlihat mencolok dan memang menyerupai Death Star.
Bulan itu ialah Tethys, satelit Saturnus selebar 660 mil yang sebagian besar terbuat dari air es. Komposisi es inilah yang membuatnya tampak berkilau seperti pesawat ruang angkasa. Di sisi lain, terdapat bulan lain yang sebenarnya lebih terang di orbit Saturnus, yakni Enceladus.
Bulan ini terlapisi dalam sebuah lautan dengan es murni di atasnya, sehingga menjadikan bulan ini sebagai salah satu objek yang paling reflektif di tata surya.
Meskipun demikian, kawah besar di permukaan Tethys dan membuat bulan ini sungguh menyerupai Death Star.
Di dalam film Star Wars, Odysseus mengatakan bahwa tanda bercak merupakan salah satu kawah terbesar di seluruh tata surya. Pantulan dari objek besar apapun yang dibentuk Odysseus menghasilkan beberapa pegunungan tinggi di tengah kawah dan sesuai dengan benjolan-benjolan kecil yang ada di pusat Death Star.
Tak hanya itu, gambar yang diambil oleh pesawat luar angkasa, Cassini, pada November lalu ini juga ditanggapi oleh orang-orang di NASA yang meluncurkan gambar tersebut.
Mereka menilai gambar ini menyerupai bola mata yang menatap ke luar angkasa, yang tidak menyeramkan.