Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengalami kekurangan surat suara, untuk pemungutan suara pada Pilkada pada 15 Februari 2017.
"Setelah dilakukan sortir, masih ada kekurangan 943 lembar surat suara. Kami masih melakukan sortir ulang, untuk memastikan berapa kekurangan yang sebenarnya sebelum mengajukan permintaan tambahan kepada pihak perusahan," kata Ketua KPUD Lembata Petrus Payong, NTT, Selasa (31/1/2017).
Advertisement
Seperti dilansir Antara, Petrus berharap, dalam satu atau dua hari ke depan, pihaknya sudah bisa mengetahui jumlah pasti surat suara yang kurang, untuk disampaikan kepada pihak perusahaan.
Petrus yakin paling lambat pekan ini surat suara sudah siap, sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Setelah lengkap, pihaknya akan mendistribusikan ke kecamatan hingga ke desa-desa.
"Sesuai dengan kelender kerja KPU Lembata, logistik untuk Pilkada serentak paling lambat sudah diterima pekan ini," kata dia.
Dalam Pilkada Lembata, ada lima pasang calon bupati yakni Viktor Mado Watun-Muhammad Nazir yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Vikor Mado Watun adalah petahana Wakil Bupati Lembata yang bercerai dengan petahana Bupati Eliaser Yentji Sunur, yang diusung PDI Perjuangan lima tahun lalu.
Pasangan bakal calon lain adalah petahana Bupati Kabupaten Lembata Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday. Pasangan ini diusung Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Hanura.
Pasangan ketiga adalah Herman Loli Wutun-Yohanes Vianney Burin, yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtra (PKS). Kemudian, pasangan Lukas Lipatam Wita-Ferdinand Leu yang didukung Partai Demokrat dan dan Partai Amanat Nasional.
Pasangan lainPilkada Lembata adalah Tarsisia Hani Chandra-Linus Beseng. Pasangan ini merupakan satu-satunya pasangan calon perseorangan.